KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Petrochina telah melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (Mou) dengan Pertamina pada November 2017 lalu. Dari kesepakatan awal tersebut, PetroChina terus aktif berdiskusi dengan Pertamina untuk bekerja sama mengembangkan blok-blok migas di Indonesia.

Salah satu yang jadi incaran PetroChina adalah Blok Mahakam. PetroChina mengincar saham sebesar 15-20% di Blok Mahakam.

Vice President Supply Chain Management & Operation Support PetroChina Indonesia, Gusmiran bilang, rencana farm in di Blok Mahakam terus dilakukan. Namun belum ada keputusan resmi terkiat rencana PetroChina tersebut.

Pertamina memberikan kesempatan kepada PetroChina untuk masuk ke Blok Mahakam. Namun Pertamina perlu menyelesaikan pembicaraan terlebih dahulu dengan Total EP Indonesie (TEPI) dan Inpex Corporation.

"Pertamina sama Total juga masih berdiskusi, sehingga PetroChina masih belum masuk ke sana. Jadi unofficial kami lakukan meeting dulu," imbuhnya.

Biarpun begitu, PetroChina berharap Pertamina bisa memberikan kejelasan farm in Blok Mahakam kepada PetroChina. Pasalnya, PetroChina menargetkan proses farm in di Blok Mahakam bisa selesai pada tahun ini.

Asal tahu saja, PetroChina harus bersaing dengan TEPI dan Inpex untuk mendapatkan saham di Blok Mahakam. Selain itu, PetroChina juga harus menyiapkan dana yang tidak sedikit untuk membeli saham Pertamina di Blok Mahakam.

Berdasarkan valuasi aset Mahakam yang dihitung oleh SKK Migas, estimasi nilai aset Mahakam per 31 Desember 2017 (harta benda modal, inventaris, dan material persediaan) sebesar U$9,43 miliar. SKK Migas juga mencatat, cadangan terbukti per 1 Januari 2016 sebesar 4,9 TCF gas, 57 juta barel minyak dan 45 juta barrel kondensat.

Hingga November 2017, Blok Mahakam memproduksi minyak dan kondensat sebesar 52.000 barel minyak per hari. Sementara itu, produksi gas dari Blok Mahakam mencapai 1.360 juta kaki kubik gas bumi per hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini