KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Petrokimia Gresik bersama Satgas Tanggap Bencana Nasional BUMN Wilayah Jawa Timur (Jatim) menyalurkan oksigen cair sebanyak 31 ton untuk mendukung program Pelayanan Oksigen Gratis oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim di beberapa daerah sebagai upaya percepatan penanganan pandemi Covid-19 di Jatim. Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo menyatakan bahwa bantuan oksigen cair ini merupakan produk dari Unit Produksi Oksigen Petrokimia Gresik yang sudah berhenti beroperasi selama 11 tahun dan baru saja diaktifkan kembali pada 15 Agustus 2021 lalu. Reaktivasi ini merupakan tindak lanjut arahan Menteri BUMN agar BUMN berperan aktif dalam membantu pemerintah memenuhi kebutuhan oksigen medis yang saat ini menjadi prioritas.
Baca Juga: Petrokimia Gresik gunakan listrik PLN 11,4 MW, berhasil tekan biaya hingga 12% “Reaktivasi Unit Produksi Oksigen ini sekaligus menjadi wujud optimalisasi peran Petrokimia Gresik sebagai Koordinator Satgas BUMN Wilayah Jatim,” kata Dwi Satriyo dalam keterangannya, Selasa (31/8). Bantuan diserahkan kepada Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat melakukan tinjauan langsung ke Unit Produksi Oksigen – Air Separation Plant (ASP) Petrokimia Gresik, di Gresik. Khofifah mengungkapkan bahwa kebutuhan oksigen di Jatim meningkat mulai bulan Juli, dan Satgas BUMN Jatim telah banyak memberikan dukungan bahkan sebelum reaktivasi Unit Produksi Oksigen milik Petrokimia Gresik ini. "Satgas BUMN Jatim memiliki peranan besar dalam penanggulangan Covid-19. Meskipun kondisi atau kasus Covid-19 melandai, semua harus tetap disiapsiagakan. Reaktivasi Unit Produksi Oksigen Petrokimia Gresik ini merupakan bentuk kesiapsiagaan," ujarnya. Seperti diketahui, selama ini Petrokimia Gresik bersama Satgas BUMN Wilayah Jatim senantiasa berkolaborasi dengan Pemprov Jatim dalam proses penyaluran oksigen medis ke berbagai rumah sakit yang membutuhkan untuk penanganan pasien Covid-19. Per tanggal 29 Agustus 2021, total bantuan oksigen medis yang telah disalurkan Satgas BUMN Wilayah Jatim sekitar 71,35 ton untuk sejumlah rumah sakit di Jatim. Sedangkan Petrokimia Gresik sendiri telah menyalurkan 109,22 ton oksigen medis untuk 30 rumah sakit di 17 kabupaten/kota yang tersebar di empat provinsi yakni Jatim, Jateng, DIY dan Bali. “Bantuan oksigen yang kami salurkan selama ini didapat dari pemasok lain, sehingga cakupannya sangat terbatas. Dengan beroperasinya kembali Unit Produksi Oksigen Petrokimia Gresik, diharapkan akan memperluas jangkauan penyaluran bantuan oksigen bagi rumah sakit yang membutuhkan, khususnya di area Jawa-Bali,” ujar Dwi Satriyo. Unit Produksi Oksigen Petrokimia Gresik memiliki kapasitas produksi 23 ton oksigen cair per hari dengan tingkat puritas oksigen mencapai 99,61% dan kapasitas tangki penampung 150 ton, serta dilengkapi fasilitas pengisian tabung oksigen dan pengisian truk isotank.
Baca Juga: Aktifkan kembali pabrik oksigen, Petrokimia Gresik siap suplai 23 ton per hari Baru-baru ini Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, setelah kondisi pasokan oksigen stabil maka ke depan unit produksi oksigen ini akan disinergikan dengan holding Rumah Sakit BUMN, Indonesia Healthcare Corporation (IHC) untuk memenuhi kebutuhan oksigen di berbagai rumah sakit.
“Secara prinsip, Petrokimia Gresik bersama Satgas BUMN Wilayah Jatim berkomitmen untuk terus mendukung program pemerintah, baik pemerintah daerah maupun pemerintah pusat dalam penanggulangan Covid-19,” tegas Dwi Satriyo. Komitmen ini tidak hanya diwujudkan melalui pemberian bantuan oksigen, namun juga berbagai bantuan lainnya yang selama ini telah disalurkan Petrokimia Gresik bersama Satgas BUMN Jatim untuk penanggulangan bencana Covid-19 maupun bencana lainnya, khususnya di wilayah Jatim. “Ke depan, Satgas BUMN Wilayah Jatim juga akan menyisihkan dana CSR untuk bantuan beasiswa bagi anak-anak yatim yang kehilangan orang tuanya karena Covid-19,” tutup Dwi Satriyo. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto