KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Petrokimia Gresik mampu menghasilkan nilai tambah hingga Rp 250 miliar melalui inovasi yang diciptakan sepanjang tahun 2020. Untuk itu, perusahaan ini menggelar Innovation Awards Konvensi Inovasi Petrokimia Gresik (KIPG) sebagai bentuk apresiasi kepada para inovator. Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menjelaskan, 25% dari
value creation tersebut atau sebesar Rp 64,9 miliar berkontribusi langsung terhadap laba perusahaan. Besarnya
value creation tersebut membuktikan bahwa inovasi yang dihasilkan mampu memberikan nilai tambah bagi perusahaan. “Para inovator telah melakukan
improvement serta memberikan kontribusi nyata bagi perusahaan. Sebab melalui inovasi, Petrokimia Gresik terbukti bisa terus tumbuh dan mampu menjawab berbagai tantangan di tengah pandemi,” kata Dwi dalam keterangan resminya, Kamis (23/9).
Selain menghasilkan
value creation yang cukup besar, Dwi Satriyo mengungkapkan keterlibatan karyawan dalam gelaran konvensi inovasi tahun ini juga perlu diapresiasi. Sebanyak 71,2% dari total karyawan, dan tergabung dalam 1.039 gugus inovasi. “Ini menjadi bukti bahwa Inovasi telah menjadi DNA bagi Insan Petrokimia Gresik dan telah menjadi bagian dari strategi pengembangan perusahaan,” tandas Dwi Satriyo.
Innovation Award KIPG merupakan wadah apresiasi untuk para inovator perusahaan dan anak perusahaan. Ia berharap konvensi inovasi ini mampu menjadi katalis dalam percepatan pertumbuhan perusahaan dan menjadi dasar pembentukan karakter di lingkungan Petrokimia Gresik dan anak perusahaan, serta mendorong Insan Petrokimia Gresik, terutama generasi milenial, agar terus berpikir kreatif dan inovatif. Perusahaan membutuhkan berbagai terobosan untuk menjadi solusi agroindustri dan mewujudkan pertanian berkelanjutan. Melalui inovasi, kata Dwi, perusahaan telah banyak melakukan perbaikan dan peningkatan dari segi kualitas produk, proses bisnis, optimalisasi teknologi, pelayanan, organisasi, dan sebagainya.
Baca Juga: Petrokimia Gresik luncurkan inovasi digital untuk cetak SDM unggul Sejumlah inovasi yang dilakukan pada tahun 2020 telah mengantarkan Petrokimia Gresik meraih empat predikat bingang tiga atau kategori tertinggi dalam ajang konvensi inovasi internasional 26th Asia Pacific Quality Organization (APQO) yang digelar baru-baru ini. Dalam ajang yang diikuti 57 tim dari berbagai negara ini, Petrokimia Gresik mengirim 4 (empat) gugus yakni Gugus Inovasi Operasional (GIO) Digital Office, GIO Fleksi, Sistem Saran (SS) Kuantitatif dan SS Sludar Sludur, yang sebelumnya juga telah berprestasi di tingkat nasional pada ajang Temu Karya Mutu dan Produktivitas Nasional (TKMPN) 2020. Adapun inovasi yang diciptakan oleh GIO Digital Office mampu menurunkan frekuensi masalah penciptaan naskah dinas dan mempercepat prosesnya. Inovasi tersebut mampu menyumbangkan penghematan sebesar Rp839,6 juta dalam waktu 13 (tiga belas) bulan. Selanjutnya, inovasi dari GIO Fleksi berhasil menurunkan
Downtime Pabrik Urea karena kegagalan bahan baku dari 67,7 jam/bulan menjadi 31,5 jam/bulan. Inovasi ini mampu menghasilkan potensi penghematan hingga Rp252 miliar dalam waktu 7 (tujuh) bulan.
Sedangkan SS Kuantitatif mampu menjaga kualitas Pupuk ZA impor agar tetap sesuai standar dengan Metode Volumetri, sehingga mengurangi potensi kerugian perusahaan akibat komplain dari
end-
user. Terakhir, SS Slundar Slundur sukses memanfaatkan limbah padat hasil kolam Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) sebagai bahan baku
filler pada Pupuk NPK. Berdasarkan perhitungan verifikasi kinerja keuangan, penerapan inovasi tersebut menghasilkan penghematan sebesar Rp2,9 miliar dalam setahun. Dwi Satriyo menegaskan bahwa berbagai inovasi yang dilakukan Petrokimia Gresik merupakan upaya peningkatan efisiensi, efektivitas, dan daya saing perusahaan untuk menjadi
market leader dan
dominant player di sektor Agroindustri. "Inovasi menjadi kebutuhan dasar perusahaan dalam menciptakan masa depan baru yang lebih sukses. Ini sejalan dengan salah satu
core value perusahaan AKHLAK yaitu Adaptif yang mampu menjawab segala perubahan dan tantangan dengan inovasi," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .