KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Petrokimia Gresik memastikan stok pupuk bersubsidi di gudang-gudang lini II dan lini III di wilayah Nusantara Tenggara Timur (NTT) aman. Per 14 Mei, stok yang disiapkan mencapai 20.557 ton, jauh melampaui stok minimal yang diwajibkan oleh pemerintah. Direktur Keuangan dan Umum Petrokimia Gresik, Robby Setiabudi Madjid mengatakan, stok pupuk urea subsidi disiapkan 12.827 ton. Angka itu 352% dari stok minimal yang dipersyaratkan pemerintah, yaitu 2.324 ton. Sementara persediaan stok NPK di NTT mencapai 7.730 ton atau 298% dari ketentuan minimum sebesar 2.594 ton. "Stok tersebut aman untuk memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi petani selama 14 hari kedepan. Kami akan terus memastikan ketersediaan pupuk terjaga sehingga penambahan alokasi yang telah dilakukan pemerintah benar-benar memberikan dampak positif," ujar Robby dalam keterangan resminya, Jumat (17/5). Ia mengungkapkan, penyerapan pupuk bersubsidi di NTT saat ini perlu dioptimalkan. Realisasi penyaluran Urea di NTT hingga Mei 2024 ini baru di angka 17% dari alokasi atau 10.378 ton, kemudian NPK juga masih 14% atau 9.828 ton.
Petrokimia Gresik Pastikan Stok Pupuk Subsidi di NTT Aman
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Petrokimia Gresik memastikan stok pupuk bersubsidi di gudang-gudang lini II dan lini III di wilayah Nusantara Tenggara Timur (NTT) aman. Per 14 Mei, stok yang disiapkan mencapai 20.557 ton, jauh melampaui stok minimal yang diwajibkan oleh pemerintah. Direktur Keuangan dan Umum Petrokimia Gresik, Robby Setiabudi Madjid mengatakan, stok pupuk urea subsidi disiapkan 12.827 ton. Angka itu 352% dari stok minimal yang dipersyaratkan pemerintah, yaitu 2.324 ton. Sementara persediaan stok NPK di NTT mencapai 7.730 ton atau 298% dari ketentuan minimum sebesar 2.594 ton. "Stok tersebut aman untuk memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi petani selama 14 hari kedepan. Kami akan terus memastikan ketersediaan pupuk terjaga sehingga penambahan alokasi yang telah dilakukan pemerintah benar-benar memberikan dampak positif," ujar Robby dalam keterangan resminya, Jumat (17/5). Ia mengungkapkan, penyerapan pupuk bersubsidi di NTT saat ini perlu dioptimalkan. Realisasi penyaluran Urea di NTT hingga Mei 2024 ini baru di angka 17% dari alokasi atau 10.378 ton, kemudian NPK juga masih 14% atau 9.828 ton.