KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Petrokimia Gresik telah menjalankan Program Makmur bersama dengan 166.175 petani di berbagai daerah sekar 2021 hingga Agustus 2024. Adapun total realisasi lahan dalam program itu seluas 385.891 hektare (ha). Lahan tersebut tersebar di sejumlah wilayah, mulai dari Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah & Yogyakarta, Bali & Nusa Tenggara, Sumatera, dan Kalimantan. Sedangkan komoditas yang digarap yaitu padi, tebu, jagung, kangkung, hortikultura, kelapa sawit, bawang merah, tembakau, kopi, jeruk, dan jeruk nipis. Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo mengatakan, Program Makmur tersebut berhasil meningkatkan produktivitas pertanian dan pendapatan petani penerima manfaat. Program Makmur menggunakan pupuk nonsubsidi Petrokimia Gresik, yakni NPK Phonska Plus, NPK Kebomas, Urea Petro, ZA Petro, ZK Petro dan SP-36 Petro. "Penggunaan produk nonsubsidi itu terbukti memberikan hasil siginifikan bagi peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani di Indonesia,” kata Dwi dalam keterangannya, Rabu (26/9).
Petrokimia Gresik Telah Gandeng 166.000 Petani dalam Program Makmur
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Petrokimia Gresik telah menjalankan Program Makmur bersama dengan 166.175 petani di berbagai daerah sekar 2021 hingga Agustus 2024. Adapun total realisasi lahan dalam program itu seluas 385.891 hektare (ha). Lahan tersebut tersebar di sejumlah wilayah, mulai dari Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah & Yogyakarta, Bali & Nusa Tenggara, Sumatera, dan Kalimantan. Sedangkan komoditas yang digarap yaitu padi, tebu, jagung, kangkung, hortikultura, kelapa sawit, bawang merah, tembakau, kopi, jeruk, dan jeruk nipis. Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo mengatakan, Program Makmur tersebut berhasil meningkatkan produktivitas pertanian dan pendapatan petani penerima manfaat. Program Makmur menggunakan pupuk nonsubsidi Petrokimia Gresik, yakni NPK Phonska Plus, NPK Kebomas, Urea Petro, ZA Petro, ZK Petro dan SP-36 Petro. "Penggunaan produk nonsubsidi itu terbukti memberikan hasil siginifikan bagi peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani di Indonesia,” kata Dwi dalam keterangannya, Rabu (26/9).