KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Petrokimia Gresik (Persero), produsen pupuk sebagai anggota holding Pupuk Indonesia, mengakui tidak terdampak langsung dengan fluktuasi harga minyak mentah dunia. Sekretaris Perusahaan PT Petrokimia Gresik, Yusuf Wibisono menjelaskan, Petrokimia Gresik memproduksi beragam jenis pupuk seperti Urea, NPK, ZA, SP-36, hingga organik. Bahan baku utama pupuk adalah gas bumi, rock phosphate, sulfur, KCl, DAP, MOP, amoniak, asam sulfat, asam fosfat, dan sebagainya yang 70% masih dipenuhi dari luar negeri. Yusuf menjelaskan lebih rinci, bahan baku seperti phosphate rock, sulfur, MOP, DAP, ZA, dan Al(OH)3 sebagian besar dipasok dari negara di Timur Tengah. Sedangkan bahan baku lokal atau dalam negeri adalah gas bumi, amoniak, asam sulfat, dan sebagian Al(OH)3 yang didapat dari sejumlah perusahaan dalam negeri.
"Namun, Petrokimia Gresik tidak begitu terpengaruh secara langsung dengan fluktuasi harga minyak mentah dunia. Dampaknya hanya ke biaya angkut/freight yang cenderung naik," jelasnya kepada Kontan.co.id, Kamis (25/2). Baca Juga: Petrokimia Gresik lihat peluang besar produk pupuk non-subisidi Adapun sejauh ini, kenaikan harga bahan baku tidak berdampak terhadap output/jumlah produk pupuk Petrokimia Gresik. Yusuf menjelaskan, ada sejumlah upaya yang dilakukan Petrokimia Gresik untuk menjaga stabilitas harga pupuk di pasaran. Pertama, melakukan revitalisasi critical equipment dan optimalisasi proses produksi. Di saat yang sama juga memastikan kehandalan/reliability pabrik secara kontinu sesuai target produksi dan kebutuhan pasar.