JAKARTA. PT Petronas Carigali sudah mengantongi restu untuk membangun pipa untuk mengalirkan gas dari lapangan Kepodang ke PLTGU Tambak Lorok. Meski restu itu datang dari Menteri ESDM pada 18 Maret 2010 lalu, namun justru menuai protes dari pemegang hak khusus untuk pembangunan pipanisasi Kalimantan-Jawa (Kalija). Pasalnya, pipa sepanjang 200 km tersebut seharusnya dibangun oleh Grup Bakrie sebagai bagian dari rencana pipanisasi Kalija sepanjang 1.200 KM tersebut."Makanya Bakrie mempertanyakan lagi ke BP Migas untuk direview karena mereka sudah dapat izin dari BPH Migas sebagai pemenang program pipa Kalija," jelasnya.Wakil Kepala BP Migas Hadiono bilang, pipa Kalija yang sedianya dibangun oleh Grup Bakrie itu tidak bisa terwujud. Alasannya, pipa tersebut tidak mendapatkan pasokan gas yang akan dialirkan oleh pipa tersebut."Dilihat secara keekonomian itu tidak dapat dibangun karena sumber gasnya memang tidak ada," jelasnya.Nantinya, pipa dengan panjang 200 km itu akan menyalurkan gas sekitar 120-200 juta kaki kubik per hari (million standard cubic feet per day/MMSCFD). Jika tak meleset, pembangunan pipa tersebut akan selesai pada 2013.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Petronas Bangun Pipa Gas, Bakrie Protes
JAKARTA. PT Petronas Carigali sudah mengantongi restu untuk membangun pipa untuk mengalirkan gas dari lapangan Kepodang ke PLTGU Tambak Lorok. Meski restu itu datang dari Menteri ESDM pada 18 Maret 2010 lalu, namun justru menuai protes dari pemegang hak khusus untuk pembangunan pipanisasi Kalimantan-Jawa (Kalija). Pasalnya, pipa sepanjang 200 km tersebut seharusnya dibangun oleh Grup Bakrie sebagai bagian dari rencana pipanisasi Kalija sepanjang 1.200 KM tersebut."Makanya Bakrie mempertanyakan lagi ke BP Migas untuk direview karena mereka sudah dapat izin dari BPH Migas sebagai pemenang program pipa Kalija," jelasnya.Wakil Kepala BP Migas Hadiono bilang, pipa Kalija yang sedianya dibangun oleh Grup Bakrie itu tidak bisa terwujud. Alasannya, pipa tersebut tidak mendapatkan pasokan gas yang akan dialirkan oleh pipa tersebut."Dilihat secara keekonomian itu tidak dapat dibangun karena sumber gasnya memang tidak ada," jelasnya.Nantinya, pipa dengan panjang 200 km itu akan menyalurkan gas sekitar 120-200 juta kaki kubik per hari (million standard cubic feet per day/MMSCFD). Jika tak meleset, pembangunan pipa tersebut akan selesai pada 2013.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News