Petronas fokus di tiga blok migas Indonesia



JAKARTA. Petronas Indonesia menjadi salah satu perusahaan migas yang berniat terus berinvestasi di Indonesia. Petronas pun fokus pada pengembangan tiga blok migas yaitu Blok Muriah, Blok Ketapang, dan Blok North Madura II.

Untuk mengembangkan blok migas tersebut, Country Chairman Petronas Indonesia, Mohamad Zaini Md Noor bilang, perusahaan berencana melakukan pemboran dua sumur di lapangan Kepodang Blok Muriah. Pemboran satu sumur dilakukan pada akhir tahun ini dan satu sumur pada tahun depan. Ditargetkan dua pemboran bisa meningkatkan produksi lapangan Kepodang mencapai 115-120 mmscfd dari produksi saat ini sebesar 85 mmscfd.

Selain itu, Petronas juga berniat untuk melakukan pengembangan Blok Ketapang fase kedua yang telah masuk dalam proses pengajuan Plan of Development (PoD) kepada SKK Migas dan joint study pengembangan fase ke-3. Dalam PoD fase kedua tersebut, Petronas beniat untuk mengembangkan tujuh sumur di blok Ketapang.


"Kami sedang tunggu persetujuan dari SKK Migas. Jika disetujui maka dalam dua tahun lagi akan dimulai pembangunan di Ketapang," tutur Zaini.

Pengembangan tujuh sumur ini dilakukan untuk mempertahankan produksi minyak di Ketapang tetap 18.000 bopd hingga 20.000 bopd. Jika tidak ada pengembangan lapangan minyak, maka produksi blok tersebut akan turun secara alamiah (natural decline).

Petronas bahkan telah memproyeksi produksi dari Blok Ketapang tahun depan hanya mencapai 15.000 bopd."Tapi kalau persetujuan POD cepat, maka kami bisa maintain produksi di 18.000 bopd. Kalau bisa lebih cepat dari 2018," ujarnya.

Sementara, untuk kegiatan eksplorasi, Petronas memiliki tiga komitmen pemboran sumur eksplorasi di Blok North Madura II. Pemboran satu sumur dilakukan tahun ini dan pemboran satu sumur lagi rencananya akan dilakukan pada tahun depan.

"Tahun ini pemboran satu sumur, dalam tahap mencari data. Tahun depan satu sumur lagi, tetapi tergantung hasil tahun ini," imbuh Zaini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini