Petrosea kerek target belanja tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini PT Petrosea Tbk (PTRO) menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) yang lebih besar. Hal ini lantaran akan banyak kontrak penambangan yang bakal digarap anak usaha PT Indika Energy Tbk (INDY) tersebut.

Belanja modal PTRO pada tahun ini senilai US$ 112 juta, naik 22% dibandingkan capex 2017 sebesar US$ 92 juta. "Nilainya (capex) kurang lebih sebesar itu," ujar Azis Armand, Direktur INDY sekaligus Komisaris PTRO, kepada KONTAN, Kamis (4/1).

Sebagaimana dilansir dari laporan riset RHB Sekuritas, dari alokasi capex tersebut, sebesar US$ 90 juta akan digunakan untuk membeli alat berat. Porsi ini juga lebih besar dibandingkan porsi pembelian alat berat 2017. Dari capex 2017 US$ 92 juta, sebesar US$ 60 juta adalah porsi untuk pembelian alat berat.


PTRO perlu mengerek alokasi capex demi mengimbangi banyaknya pekerjaan kontrak pertambangan, terutama yang diperoleh dari anak usaha PT Bayan Resources Tbk (BYAN), yakni PT Indonesia Pratama.

Keduanya telah melakukan amandemen perjanjian kontrak pertama pada 2 Mei 2017 lalu. Kontrak itu memiliki durasi hingga 2021.

Analis RHB Sekuritas Hariyanto Wijaya memprediksi capex PTRO akan berada pada level tinggi selama tiga tahun ke depan. Sebab, rata-rata usia pemakaian alat berat hanya selama enam tahun.

Seiring dengan kontrak tersebut, volume kontrak pertambangan PTRO diperkirakan mencapai 120 juta ton. Angka ini naik 20% dibandingkan estimasi 2017 yang sebesar 100 juta ton.

PTRO memprediksi target laba bersih yang jauh lebih besar seiring bertambahnya proyek. Target laba bersihnya US$ 15 juta, melompat 114% dibandingkan target 2017, yakni US$ 7 juta.

Hariyanto belum memiliki rekomendasi saham PTRO. Tapi, menurut dia, valuasi saham PTRO relatif mahal. 

Dengan perkiraan target kinerja PTRO, price earning ratio (PER) PTRO di level 7,7 kali. Bandingkan dengan PER emiten sejenis, PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) yang cuma sebesar 5 kali. Harga PTRO kemarin melonjak 8% menjadi Rp 1.905 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati