KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten jasa pertambangan, PT Petrosea Tbk (PTRO) mencatatkan pendapatan sebesar US$ 351,11 juta pada akhir semester I-2025. Hasil ini meningkat 10,41% year on year (yoy) dibandingkan pendapatan perusahaan pada semester I-2024 senilai US$ 318,02 juta.

Berdasarkan laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), pendapatan PTRO pada semester I-2025 didominasi oleh segmen pertambangan yakni US$ 174,89 juta. Setelah itu diikuti oleh pendapatan segmen rekayasa dan konstruksi sebesar US$ 159,34 juta, segmen jasa sebesar US$ 15,55 juta, dan pendapatan tidak dialokasikan sebesar US$ 1,34 juta.

Baca Juga: Saham PTRO Melonjak 8,29% pada Penutupan Senin (28/7), Transaksi Tembus Rp 515 Miliar

Forum KB Bank Bedah Dinamika Ekonomi 2026 dan Tantangan Geopolitik

Bersamaan dengan itu, beban usaha langsung PTRO meningkat 8,87% yoy menjadi US$ 301,94 juta pada semester I-2025, dibandingkan periode sebelumnya yaitu US$ 277,35 juta.

Dengan begitu, PTRO meraup laba kotor sebesar US$ 49,17 juta pada semester I-2025 atau naik 20,90% yoy dibandingkan laba kotor perusahaan pada semester I-2024 yakni US$ 40,67 juta.

Di sisi lain, PTRO mengalami kenaikan beban bunga dan keuangan sebesar 58,65% yoy dari US$ 13,35 juta pada semester I-2024 menjadi US$ 21,18 juta pada semester I-2025.

Baca Juga: BNI Kucurkan Fasilitas Pinjaman untuk Petrosea (PTRO) Senilai US$ 135 Juta

Hingga akhir semester I-2025, PTRO mengantongi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 1,08 juta. Angka ini turun 18,18% yoy dibandingkan laba bersih PTRO pada semester I-2024 senilai US$ 1,32 juta.

Per akhir semester I-2025, PTRO memiliki total aset sebanyak US$ 1,21 miliar atau naik 39,87% dibandingkan total aset perusahaan pada akhir Desember 2024 yakni US$ 867,26 juta.

Nilai aset PTRO pada akhir semester I-2025 terdiri dari liabilitas sebesar US$ 972,05 juta dan ekuitas sebesar US$ 241,08 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News