Petrosea (PTRO) Digitalisasi Tambang Batubara di Proyek Indo Bara Pratama



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Petrosea Tbk (PTRO) menggelar digitalisasi operasional tambang. PTRO meluncurkan Minerva Digital Platform di proyek tambang batubara milik PT Indo Bara Pratama (IBP) di Kembang Janggut, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. 

Presiden Direktur Petrosea Romi Novan Indrawan, menjelaskan pada proyek IBP, PTRO melakukan pekerjaan project management. Termasuk penerapan operational excellence dan technology solution melalui Minerva Digital Platform, yang merupakan solusi teknologi digital terkini milik Petrosea.

Pekerjaan ini mencakup penambangan di pit sampai kepada pengangkutan batubara ke pelabuhan (pit to port activity) dengan kaidah good mining practices.  "Kami terus mengembangkan digitalisasi di Petrosea untuk semakin meningkatkan produktivitas di seluruh proyek pertambangan, termasuk di proyek IBP,” ujar Romi dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Kamis (2/3).


Baca Juga: Diversifikasi, Petrosea (PTRO) Mulai Garap Proyek Pabrik Emas di Halmahera

Petrosea juga berencana untuk mengimplementasikan solusi dozer push pada kegiatan penambangan di IBP. Romi mengklaim, Petrosea merupakan satu-satunya kontraktor yang telah melakukan penambangan dengan dozer push di Indonesia.

Project management yang dilakukan oleh Petrosea merupakan business model baru dengan menggandeng kontraktor-kontraktor lokal di sekitar area tambang. Petrosea membantu kontraktor lokal tersebut untuk meningkatkan kinerja dalam produktivitas penambangan.

Hal itu dilakukan dengan mengimplementasikan proses, prosedur dan standar yang dimiliki oleh Petrosea, sehingga operational excellence berjalan dengan baik dan target produksi bisa tercapai. Penerapan teknologi digital juga memegang peranan penting untuk menjaga operasional penambangan, mulai dari operasional pit sampai ke pelabuhan.

Seluruh inisiatif dikendalikan dan dimonitor melalui Minerva Digital Platform yang didukung oleh sistem Fleet Management System (FMS) secara real-time dan akurat. Sistem FMS diterapkan pada alat-alat dengan kapasitas yang lebih kecil tersebut merupakan hasil kolaborasi Petrosea dengan partner lokal Indonesia.

Tools tersebut akan mengakselerasi tindakan perbaikan secara cepat dan akurat, sehingga proses produksi tidak terganggu. 

“Petrosea telah memulai transformasi digital kegiatan operasional tambangnya tahun 2018 dan berkat kesuksesannya mendapatkan pengakuan dari World Economic Forum sebagai lighthouse company," imbuh Romi.

Dalam menjalankan usahanya, Petrosea didukung penuh oleh Haji Romo (Robert) Nitiyudo Wachjo yang merupakan pemilik saham mayoritas dari salah satu tambang emas terbesar di Indonesia, PT Nusa Halmahera Minerals dan PT Caraka Reksa Optima yang merupakan pemegang saham utama PTRO.

Baca Juga: Memiliki Prospek Cerah, Sejumlah Perusahaan Jasa Tambang Batubara Garap Nikel

Strategi Petrosea ke depannya adalah menjalankan diversifikasi usaha ke sektor mineral lain melalui penyediaan jasa pertambangan dan rekayasa, pengadaan & konstruksi (EPC) secara berkelanjutan. Strategi jangka panjang adalah repositioning dari sebelumnya kontraktor tambang menjadi mine owner demi memperkuat kinerja serta memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi