KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Petrosea Tbk (PTRO) telah menggenggam nilai kontrak di tangan atau backlog sebesar US$ 919,60 juta tumbuh 32,1% dari perolehan kontrak yang mereka dapat pada 2017 senilai US$ 696,20 juta. Direktur Independen Petrosea Romi Novan Indrawan mengatakan, mayoritas perolehan kontrak berasal dari lini bisnis kontraktor pertambangan senilai US$ 696 juta. Salah satu kontrak tersebut didapat dari PT Kideco Jaya Agung yang berjangka waktu lima tahun dengan nilai kontrak Rp 4,8 triliun Novan melanjutkan, emiten berkode saham PTRO ini membidik penambahan kontrak sebesar 30% dari total kontrak yang sudah didapat atau sekitar US$ 275,88 juta. "Terbesar masih dari mining dan juga dari konstruksi," katanya, Senin (22/4).
Petrosea (PTRO) raih kontrak sebesar US$ 919 juta sampai akhir tahun lalu
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Petrosea Tbk (PTRO) telah menggenggam nilai kontrak di tangan atau backlog sebesar US$ 919,60 juta tumbuh 32,1% dari perolehan kontrak yang mereka dapat pada 2017 senilai US$ 696,20 juta. Direktur Independen Petrosea Romi Novan Indrawan mengatakan, mayoritas perolehan kontrak berasal dari lini bisnis kontraktor pertambangan senilai US$ 696 juta. Salah satu kontrak tersebut didapat dari PT Kideco Jaya Agung yang berjangka waktu lima tahun dengan nilai kontrak Rp 4,8 triliun Novan melanjutkan, emiten berkode saham PTRO ini membidik penambahan kontrak sebesar 30% dari total kontrak yang sudah didapat atau sekitar US$ 275,88 juta. "Terbesar masih dari mining dan juga dari konstruksi," katanya, Senin (22/4).