Petrosea (PTRO) siapkan capex sekitar US$ 100 juta di tahun depan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan kontraktor pertambangan PT Petrosea Tbk (PTRO) berupaya terus mengembangkan bisnis di masa mendatang. Perusahaan ini pun akan menyediakan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar US$ 100 juta pada tahun 2021.

Direktur Petrosea Romi Novan Indrawan menyampaikan, mayoritas penggunaan capex PTRO di tahun depan untuk menopang proyek jasa pertambangan di Kideco Jaya Agung, termasuk di dalamnya untuk mempertahankan volume produksi di tambang tersebut. “Capex kami juga dipakai untuk mendukung target tambahan dari klien yang baru,” imbuh dia dalam paparan publik virtual, Selasa (15/12).

Selain itu, PTRO juga akan menggunakan dana belanja modalnya untuk lini bisnis engineering, procurement, & construction (EPC). Tak ketinggalan, PTRO juga mengalokasikan belanja modal di tahun depan untuk ekstensifikasi bisnis, dalam hal ini memperkuat digitalisasi di segala lini bisnis anak usaha PT Indika Energy Tbk (INDY) tersebut.


Novan menyebut, pihaknya sudah memiliki akses terhadap berbagai fasilitas pinjaman perbankan sebagai sumber pendanaan capex di tahun depan. “Sudah ada fasilitas di bank-bank kami yang diharapkan tersedia saat dibutuhkan nanti,” kata dia.

Adapun hingga kuartal III-2020, PTRO telah menyerap capex sekitar US$ 23,6 juta. Jumlah tersebut memang cenderung rendah mengingat perusahaan ini berupaya lebih efisien dalam mengeluarkan biaya di tengah pandemi Covid-19 yang merebak di Indonesia.

Baca Juga: Indika Energy (INDY) bakal terbitkan obligasi dolar AS, Fitch beri rating BB-

Lebih lanjut, manajemen PTRO tetap berusaha mendapatkan kontrak-kontrak jasa pertambangan maupun EPC yang baru. Meski tidak disebut secara rinci, Novan bilang bahwa pihaknya saat ini sudah mendapat satu kontrak baru di sektor jasa tambang yang prosesnya sudah mendekati final.

Kemudian, terdapat kontrak EPC yang sedang dan akan terus dikerjakan oleh PTRO untuk proyek tambang emas Awak Mas. Saat ini, proyek tersebut sedang dalam tahap Front End Engineering Design (FEED). “Kami masih akan lanjutkan kontrak EPC di tambang emas Awak Mas,” ujar Novan.

Sekadar informasi, pada 23 Maret 2020 lalu PTRO menandatangani perjanjian pemberian jasa FEED untuk proyek tambang emas Awak Mas senilai US$ 11,45 juta dengan masa 40 minggu dari tanggal kontrak.

Novan pun optimistis perolehan kontrak di tangan atau backlog PTRO akan meningkat di masa yang akan datang. Berkaca pada akhir tahun 2019, PTRO menggenggam kontrak di tangan sebanyak US$ 500 juta, sedangkan per Oktober 2020 perusahaan ini sudah memperoleh kontrak di tangan yang akan dikerjakan sekitar US$ 812 juta.

Tren pertumbuhan ini diyakini akan berlanjut di tahun 2021 seiring beberapa strategi yang dijalankan PTRO, seperti melakukan intensifikasi kegiatan pada kontrak yang sudah ada maupun menambah kontrak baru.

Selanjutnya: Lo Kheng Hong, Petrosea, dan Kesabaran Menanti Harapan Jadi Kenyataan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .