KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kecelakaan ini terjadi pada Rabu, 29 Januari, saat penerbangan American Airlines 5342 sedang dalam perjalanan menuju Bandara Nasional Ronald Reagan, Washington DC. Pesawat tersebut bertabrakan dengan helikopter BlackHawk yang membawa tiga tentara dalam penerbangan latihan. Presiden Donald Trump mengonfirmasi bahwa tidak ada korban selamat, seperti dilaporkan oleh CBS News. Pesawat American Airlines membawa 64 penumpang dan 4 awak, sementara helikopter BlackHawk mengangkut tiga tentara dalam misi latihan. Kedua pesawat jatuh ke dalam Sungai Potomac, memicu operasi pencarian dan penyelamatan besar-besaran. Hingga saat ini, 40 jenazah telah ditemukan, sementara tim penyelamat masih berusaha mengevakuasi sisa korban.
Dugaan Kelalaian dalam Kontrol Lalu Lintas Udara
Menurut The New York Times, laporan awal dari FAA mengungkapkan bahwa terdapat potensi kelalaian dalam sistem kontrol lalu lintas udara yang mungkin menjadi faktor penyebab kecelakaan. Baca Juga: Kecelakaan Mengerikan di Washington, Trump: Helikopter Terbang Terlalu Tinggi Sumber yang mengetahui kondisi pengaturan staf pengawas lalu lintas udara di Bandara Reagan menyatakan bahwa kecelakaan terjadi saat tugas pengawasan untuk pesawat dan helikopter digabungkan sebelum pukul 21:00 waktu setempat. Biasanya, setelah pukul 21:30, lalu lintas udara mulai berkurang, sehingga satu petugas menangani tugas pengawasan untuk baik pesawat maupun helikopter. Namun, dalam insiden ini, penggabungan peran tersebut terjadi lebih awal dari biasanya, yang memungkinkan salah satu pengawas lalu lintas udara meninggalkan posnya. Laporan FAA juga mencatat bahwa tidak ada gangguan eksternal yang mengalihkan perhatian petugas pengawas. Namun, kondisi staf tidak sesuai dengan standar untuk waktu dan volume lalu lintas udara yang ada. Lima pengawas aktif dan empat mantan pengawas menyatakan bahwa petugas di ruang kontrol seharusnya lebih proaktif dalam mengarahkan pesawat agar menjaga jarak yang aman satu sama lain.