Pewaralaba yang lolos seleksi kemungkinan hanya sedikit



JAKARTA. Para pemilik waralaba diprediksi bakal menemui kesulitan dalam mengikuti ajang Seleksi Ekspor Waralaba dan lisensi Indonesia. Hal itu ditegaskan oleh Ketua Dewan Pengarah Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI) Amir Karamoy, Selasa (28/9). "Kemungkinan, yang lolos hanya sedikit," ujarnya, kepada KONTAN.Amir menilai, para peserta yang notabene pemilik waralaba kelas usaha kecil dan menengah atau UKM itu, belum memiliki kesiapan mental serta pengetahuan yang mumpuni untuk bertarung di pasar internasional.Sebagai contoh, kata Amir, kebanyakan pemilik waralaba yang ikut proses seleksi belum mengetahui kondisi pasar dan persaingannya, serta aturan hukum terkait bisnis mereka. "Ini menjadi problem bagi mereka," katanya.Meski demikian, ungkap Amir, para peserta telah mapan dari sisi finansial. Jadi, lanjutnya, mereka tinggal mengasah mental untuk bersaing di pasar global.Akan tetapi, Amir berharap, pemerintah mau campur tangan dengan memberikan pendampingan kepada para pemilik waralaba di Indonesia. "Minimal satu tahun. Terutama pendampingan yang terkait aspek legal," tuturnya.Sementara, WALI, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, dan konsultan bisnis juga ikut memberikan pendampingan layaknya pemerintah. Hanya saja, pendampingan yang diberikan lebih ke arah operasional bisnis dan situasi pasar.Misalnya, pengetahuan soal tarif sewa ruang pertokoan atau gerai mal. "Banyak peritel lokal yang bisnisnya hancur karena sebelumnya tidak mengecek harga sewa tempat yang lebih mahal di luar negeri," tandasnya.WALI bersama Kadin mulai menyeleksi pemilik waralaba lokal pada Rabu (29/9). Sekadar informasi, pada tahap awal, penyeleksian akan dilakukan terhadap 20 waralaba lokal yang dianggap layak go international.Seluruh proses seleksi akan rampung pada bulan November. Beberapa waralaba yang ikut serta pada proses seleksi tersebut adalah Bakso Malang Cak Eko, Aqualis, Ayam Tulang Lunak Hayam Wuruk, ToniJack's Indonesia, dan Sour Sally.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: