Pewaris tahta bisnis kosmetik terbesar (1)



Tidak selamanya menjadi pewaris tahta bisnis keluarga itu menyenangkan. Tengok saja Suh Kyung-Bae yang harus berjibaku menghadapi krisis saat dia pertama kali didapuk menjadi pimpinan Amore Pacific, perusahaan kosmetik ternama asal Korea Selatan. Perlahan, kondisi perusahaan bisa dikendalikan Kyung-Bae meski harus melakukan pembenahan di sana-sini. Saat ini, Kyung-Bae tercatat sebagai orang terkaya di urutan ke 148 dunia, dengan nilai kekayaan US$ 8,7 miliar.

Nasib baik menaungi Suh Kyung-Bae yang terlahir dan dibesarkan dari keluarga terpandang. Ayahnya, Suh Sung-Whan, merupakan pendiri AmorePacific, perusahaan kosmetik kelas dunia asal Korea Selatan. Berkat bakat dan kerja keras, Kyung-Bae bisa terbebas dari bayang kesuksesan sang ayah.

Ayah Kyung-Bae mendirikan AmorePacific, pada tahun 1945. Produk kosmetik AmorePacific seluruhnya berasal dari tanaman organik. Jelang satu dasawarsa atau tepatnya di tahun 1954, ayah Kyung-Bae mendirikan pusat pengembangan dan riset kosmetik yang kini menjadi pusat riset terbesar industri kosmetik Korea Selatan.

Investasi besar-besaran pun terus digelontorkan untuk mendukung penelitian yang menghasilkan produk bermutu dan aman. Ide bisnis AmorePacific sejatinya tercetus lantaran kebiasaan sang nenek, yakni Yun Dok-Jeong menjual minyak camelia yang biasa digunakan untuk perawatan kecantikan sekitar tahun 1930-an.

AmorePasific berusaha mengembangkan produk-produk yang tidak hanya mengambil keuntungan dari produknya saja, namun melahirkan temuan terbaru dalam penelitian botani dan kesehatan. Disamping itu AmorePacific juga berupaya meminimalisir dampak negatif lingkungan dari kosmetik yang diproduksinya.

Setelah lulus dari Yonsei University bidang sarjana ilmu seni, Kyung-Bae mengambil gelar MBA di Cornell University. Selesai menamatkan pendidikan, ia didapuk sang ayah memimpin AmorePacific. Apes, saat baru bergabung sekitar tahun 1987, AmorePacific tengah dilanda krisis.

Meski sebagai perusahaan kosmetik teratas, AmorePacific tetap saja mengalami tekanan internal dan eksternal cukup serius. Persaingan yang tak bisa di hindari dari merek luar menjadi tekanan tersendiri dan menjadi ancaman kebangkrutan AmorePacific.

Ditambah struktur perusahaan yang karut marut berujung pada perselisihan buruh yang berlangsung pada saat itu. Kyung-Bae pun mengemban tugas yang berat untuk membawa perusahaan keluar dari krisis.

Wawasan luas yang dimiliki oleh Kyung-Bae  dan gaya memimpinnya yang inspiratif telah memainkan peran penting dalam menyelamatkan bisnis AmorePacific. Kyung-Bae pun sukses membawa AmorePacific dari ancaman kebangkrutan.

Seperti dilansir johnson.cornell.edu, Kyung-Bae mengatakan restrukturisasi perusahaan di tahun 1990-an merupakan tantangan terbesar yang dihadapinya sebagai pemimpin perusahaan. Ia mengaku harus rela menjual berbagai bisnis warisan keluarga. Meski demikian, bisnis  kecantikan dan kesehatan tetap dipertahankan sebagai ciri utama keberadaan AmorePacific.

Sementara bisnis yang dijual mencakup perusahaan broker, tim olahraga, dan divisi fasyen. "Saya memutuskan untuk berkonsentrasi pada bisnis dasar AmorePacific. Saya pribadi paling senang bisnis kecantikan," imbuh Kyung-Bae.

Ia tetap mempertahankan racikan kosmetik yang telah diwariskan turun temurun dari neneknya. Sejak tahun 1997, AmorePacific telah menorehkan pertumbuhan sekitar 10% per tahun dan berkembang untuk mempekerjakan sekitar 9.000.

Pada 2012, AmorePacific  mencetak penjualan senilai 3,43 triliun won atau lebih dari US$ 3,17 miliar. Kyung-Bae bertekad mencetak penjualan senilai 10,7 tiliun won pada tahun 2020.

Dari mengelola bisnis ini, Kyung-Bae berhasil menduduki peringkat kedua orang terkaya di Korea dan peringkat ke 148 di dunia pada tahun 2016 dengan total jumlah kekayaan sebesar US$ 8,7 miliar versi Forbes.                        

(Bersambung)

Editor: Tri Adi