KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tak sekadar berjualan produk-produknya saja, P&G Indonesia juga fokus untuk membangun keberlanjutan lingkungan dalam menjalankan bisnisnya. Sebagai perusahaan FMCG, Procter & Gamble atau P&G Indonesia terus menjalankan inisiatif keberlanjutan lingkungannya. Dalam rangka mengurangi emisi, ada lima bisnis utama yang akan P&G Indonesia jalankan hingga 2030 adalah aspek material dan kemasan, operasi, transportasi, dan penggunaan produk, serta aspek akhir masa pakai.
Dalam bisnisnya, P&G Indonesia menjalankan komitmen global dengan menerapkan tiga pilar utama. Tiga pilar ini adalah Iklim, Air dan Limbah.
Baca Juga: P&G Indonesia Luncurkan P&G SOLVE 2.0, Kompetisi Start-Up, Korporasi & Akademisi "Keberlangsungan lingkungan adalah hal yang penting dalam menjalankan bisnis ini baik untuk global dan Indonesia," kata Saranathan Ramaswamy, Presiden Direktur P&G Indonesia, kepada pada KONTAN beberapa wkatu lalu. Di Indonesia, P&G akan terus mengembangkan dari tiga pilar tersebut. Langkah yang mereka ambil di antaranya mengaktifkan listrik terbarukan dan meningkatkan efisiensi transportasi distribusinya. Lantas, pada air adalah melakukan daur ulang air yang mereka gunakan untuk kegiatan produksi. Sementara di sisi limbah, mulai level produksi hingga penggunaan produk lewat pengelolaan sampah. Sebut saja, produk Gillette Venus dan Herbal Essence, P&G mengklaim, material tersebut menggunakan produk daur ulang.
Baca Juga: P&G Tunjuk Presiden Direktur Baru untuk Indonesia, Saranathan Ramaswamy Dalam hal ini, P&G bekerja sama dengan Octopus lewat program P&G Conscious Living untuk mengumpulkan kemasannya. Sementara pengepul sampah yang membantu juga mendapatkan Rp 800 per bulan
Yang terbaru, P&G Indonesia meluncurkan dua program dalam acara Indonesia Sustainability Forum 2023. Pertama, kampanye
multibrand yang melibatkan beberapa
brand seperti Vick, Gillette, dan Oral B, dengan cara membawa sampah-sampah ini ke toko milik distributor rekanan untuk mendapatkan insentif. Kedua, program memberikan penunjang kegiatan belajar mengajar lewat kemasan plastik P&G yang didaur ulang. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Francisca bertha