PGAS alokasikan US$ 500 juta untuk ekspansi



JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) gencar mempersiapkan ekspansi tahun ini. PGAS akan menganggarkan US$ 500 juta atau sekitar Rp 5,75 triliun. Dana tersebut akan bersumber dari kas internal PGAS yang masih kuat US$ 1,31 miliar.

"Ini untuk gas di Jawa Tengah, Riau, Floating Storage Regasification Unit (FSRU), gas rumah tangga, dan transportasi," ucap Direktur Utama PGAS Hendi Prio Santoso, usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Kamis, (27/3).

PGAS tercatat memiliki beberapa rangkaian program di tahun ini. Salah satunya dilakukan melalui PT Kalimantan Jawa Gas II yang akan menyambungkan 202 km lepas pantai ke lapangan Kepodang. Perusahaan ini juga akan membangun 5 km jaringan gas sejajar ke pembangkit Tambak Lorong.


Nantinya, akan dibuat jaringan terintegrasi dari Semarang ke arah barat timur selatan dan akan berujung di Kendal, Solo Raya, Yogyakarta, dan Demak. Secara keseluruhan, jaringan distribusi ini akan memiliki panjang 250 km.

Hendi bilang, PGAS akan memiliki porsi mayoritas 80% di Kalimantan Jawa Gas. Meski begitu, ia enggan menyebut berapa nilai investasinya di situ. Kemudian, PGAS juga akan membangun pipa di Duri, Dumai yang akan melayani sektor oleochemical dan perkebunan.

Ini juga mendukung kegiatan pembangkit listrik di Provinsi Riau. Ke depannya, ini akan menjadi titik sambung dengan rencana pembangunan Dumai ke Medan apabila pasokannya sudah aman.

Selain itu, PGAS akan meresmikan pengoperasian FSRU kedua di Lampung yang dilakukan melalui anak usahanya PT PGN LNG Indonesia. Jaringan distribusi ini akan melayani pengguna sektor industri maupun rumah tangga.

FSRU ini akan menampung 170.000 metric ton LNG. Nah, proyek ini diperkirakan siap beroperasi sekitar bulan Juli atau Agustus. Sedangkan di sisi hulu, PGAS melalui anak usahanya PT Saka Energi Indonesia akan melakukan peningkatan produksi gas dan produk terkait lainnya. Lalu, PGAS juga akan mengembangkan mini LNG plant di berbagai wilayah Indonesia.

Tahun ini, PGAS akan membangun 16 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG). Sampai akhir 2013, emiten ini memiliki 5 Mobile Refilling Unit (MRU) di Jakarta untuk penggunaan Trans Jakarta. PGAS pun akan membangun MRU lagi di Surabaya, Pekanbaru, Sukabumi, dan Bogor.

Tahun 2013 kemarin, volume transmisi gas emiten ini mencapai 824 MMSCFD dan distribusi gas buminya yaitu 854 MMSCFD. Direktur Pengusahaan PGAS Jobi Triananda Hasjim mengatakan, pihaknya menargetkan pertumbuhan penjualan distribusi 10% sampai 15%.

Saham PGAS tutup di harga Rp 5.125. Angka tersebut naik 1,99% dibanding hari sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri