JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) menganggarkan belanja modal senilai US$ 250 juta pada tahun ini. Nilai itu lebih tinggi daripada capital expenditure (capex) emiten gas tersebut di tahun lalu, yaitu US$ 200 juta. Peruntukan capex di antaranya adalah membiayai pengembangan industri hilir dalam penyaluran bahan bakar gas (BBG). M. Wahid Sutopo, Direktur Pengembangan Investasi dan Manajemen Risiko PGAS, mengatakan, beberapa waktu lalu pihaknya membentuk anak usaha yang bernama Go Energy. Perusahaan itu yang akan mengawal kegiatan hilir termasuk penyaluran compressed natural gas (CNG) dan BBG. Porsi kepemilikan PGAS di perusahaan ini adalah 99,99%. Selain untuk pengembangan industri hilir, sebagian capex tersebut juga digunakan untuk pembangunan LNG Receiving Terminal atau FSRU di Belawan, Sumatera Utara dan di Jawa Barat. Perseroan ini akan mengandalkan kas internal untuk memenuhi pembiayaan belanja modal tersebut.
PGAS anggarkan capex US$ 250 juta di 2012
JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) menganggarkan belanja modal senilai US$ 250 juta pada tahun ini. Nilai itu lebih tinggi daripada capital expenditure (capex) emiten gas tersebut di tahun lalu, yaitu US$ 200 juta. Peruntukan capex di antaranya adalah membiayai pengembangan industri hilir dalam penyaluran bahan bakar gas (BBG). M. Wahid Sutopo, Direktur Pengembangan Investasi dan Manajemen Risiko PGAS, mengatakan, beberapa waktu lalu pihaknya membentuk anak usaha yang bernama Go Energy. Perusahaan itu yang akan mengawal kegiatan hilir termasuk penyaluran compressed natural gas (CNG) dan BBG. Porsi kepemilikan PGAS di perusahaan ini adalah 99,99%. Selain untuk pengembangan industri hilir, sebagian capex tersebut juga digunakan untuk pembangunan LNG Receiving Terminal atau FSRU di Belawan, Sumatera Utara dan di Jawa Barat. Perseroan ini akan mengandalkan kas internal untuk memenuhi pembiayaan belanja modal tersebut.