JAKARTA. Menyadari kantongnya cukup tebal, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) akan melunasi utang-utangnya tahun ini dengan menggunakan kas internal. Hingga akhir tahun ini, PGAS juga tidak lagi berminat untuk menerbitkan surat utang ataupun mengajukan pinjaman ke perbankan. "Kami belum punya rencana menerbitkan obligasi," ujar M Riza Pahlevi, Direktur Keuangan PGAS, Senin (9/8). Riza mengungkapkan, PGAS memiliki utang jatuh tempo sekitar US$ 70 juta, atau sekitar Rp 626,71 miliar (kurs US$ 1 = Rp 8.953). Belakangan, PGAS memang gencar menata ulang komposisi utangnya. Akhir tahun lalu, PGAS juga sudah melunasi obligasinya, sebesar US$ 275 juta. Namun, pelunasan surat utang ini dilakukan dengan uang hasil pinjaman sindikasi bank yang dipimpin oleh Standard Chaetered Bank, dengan nilai yang sama. Dengan kata lain, PGAS membayar utang dengan utang baru (refinancing).
PGAS Bakal Lunasi Utang dengan Kas Internal
JAKARTA. Menyadari kantongnya cukup tebal, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) akan melunasi utang-utangnya tahun ini dengan menggunakan kas internal. Hingga akhir tahun ini, PGAS juga tidak lagi berminat untuk menerbitkan surat utang ataupun mengajukan pinjaman ke perbankan. "Kami belum punya rencana menerbitkan obligasi," ujar M Riza Pahlevi, Direktur Keuangan PGAS, Senin (9/8). Riza mengungkapkan, PGAS memiliki utang jatuh tempo sekitar US$ 70 juta, atau sekitar Rp 626,71 miliar (kurs US$ 1 = Rp 8.953). Belakangan, PGAS memang gencar menata ulang komposisi utangnya. Akhir tahun lalu, PGAS juga sudah melunasi obligasinya, sebesar US$ 275 juta. Namun, pelunasan surat utang ini dilakukan dengan uang hasil pinjaman sindikasi bank yang dipimpin oleh Standard Chaetered Bank, dengan nilai yang sama. Dengan kata lain, PGAS membayar utang dengan utang baru (refinancing).