JAKARTA. PT Perusahaan Negara Tbk (PGAS) berencana mencari sumber pendanaan eksternal untuk mendukung pembangunan proyek Floating Storage Receiving Terminal (FSRT) atau terminal LNG terapung di Sumatra Utara dan Jawa Barat. Nilai proyek yang ditargetkan selesai pada 2011 itu mencapai sekitar US$ 500 juta. Direktur Keuangan PGAS Riza Pahlevi menuturkan, perusahaannya memiliki dua opsi pendanaan proyek itu, yaitu lewat pinjaman bank atau penerbitan obligasi. "Nanti akan disesuaikan dengan arus kas kami. Apakah cocok lewat perbankan atau sekaligus dengan obligasi," ujarnya, Kamis (23/9). Saat ini, lanjut Riza, manajemen tengah mengkaji kedua opsi pendanaan tersebut. Makanya, Riza belum bisa mengungkapkan nilai utang bank atau obligasi yang mungkin diterbitkan PGAS.
PGAS kaji pendanaan bank atau obligasi
JAKARTA. PT Perusahaan Negara Tbk (PGAS) berencana mencari sumber pendanaan eksternal untuk mendukung pembangunan proyek Floating Storage Receiving Terminal (FSRT) atau terminal LNG terapung di Sumatra Utara dan Jawa Barat. Nilai proyek yang ditargetkan selesai pada 2011 itu mencapai sekitar US$ 500 juta. Direktur Keuangan PGAS Riza Pahlevi menuturkan, perusahaannya memiliki dua opsi pendanaan proyek itu, yaitu lewat pinjaman bank atau penerbitan obligasi. "Nanti akan disesuaikan dengan arus kas kami. Apakah cocok lewat perbankan atau sekaligus dengan obligasi," ujarnya, Kamis (23/9). Saat ini, lanjut Riza, manajemen tengah mengkaji kedua opsi pendanaan tersebut. Makanya, Riza belum bisa mengungkapkan nilai utang bank atau obligasi yang mungkin diterbitkan PGAS.