KONTAN.CO.ID - Belum jelasnya pembentukan holding sektor minyak dan gas (migas) menyebabkan kondisi keuangan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) terkena imbas. Perusahaan terpaksa melakukan pelunasan maju atas pinjaman sejumlah US$ 536 juta. Padahal, awalnya pinjaman yang diperoleh pada Agustus 2014 lalu itu diperuntukan untuk keperluan akuisisi Pertagas. Rachmat Hutama, Sekretaris Perusahaan PGAS tidak menampik keberadaan pinjaman tersebut. Pinjaman itu awalnya memang ada yang diperuntukan untuk akuisisi Pertagas. Tapi, pinjaman itu sudah dikembalikan karena belum ada kejelasan terkait akuisisi Pertagas. "Seluruhnya sudah kami lunasi awal tahun ini," ujarnya kepada KONTAN, belum lama ini.
PGAS: Laba turun karena permintaan lemah
KONTAN.CO.ID - Belum jelasnya pembentukan holding sektor minyak dan gas (migas) menyebabkan kondisi keuangan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) terkena imbas. Perusahaan terpaksa melakukan pelunasan maju atas pinjaman sejumlah US$ 536 juta. Padahal, awalnya pinjaman yang diperoleh pada Agustus 2014 lalu itu diperuntukan untuk keperluan akuisisi Pertagas. Rachmat Hutama, Sekretaris Perusahaan PGAS tidak menampik keberadaan pinjaman tersebut. Pinjaman itu awalnya memang ada yang diperuntukan untuk akuisisi Pertagas. Tapi, pinjaman itu sudah dikembalikan karena belum ada kejelasan terkait akuisisi Pertagas. "Seluruhnya sudah kami lunasi awal tahun ini," ujarnya kepada KONTAN, belum lama ini.