PGAS masuk lagi, ini daftar 10 saham LQ45 dengan PER terkecil (21 Mei 2018)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hari pertama perdagangan pekan ini Senin(21/5), harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) langsung melata. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 49,46 poin (-0,86%) menuju angka indeks 5.733,85.

LQ45, indeks saham di BEI yang beranggotakan 45 saham dengan kapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid, bergerak serupa. Turun 11,99 poin menuju 906,90; indeks LQ45 bertengger 1,30% lebih rendah daripada Jumat (18/5)pekan lalu.

Penurunan dua indeks utama di BEI itu kembali mengubah komposisi daftar 10 saham LQ45 dengan pice earning ratio (PER) terkecil.


RTI mencatat Bumi Resources Tbk (BUMI), Waskita Karya (WSKT), dan Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) menempati tiga besar saham LQ45 dengan PER positif terkecil secara berurutan. PER masing-masing 3,39 kali, 4,73 kali, dan 4,92kali. Posisi selanjutnya masih diisi oleh AKRABSDE, INDY, SRIL, PTBABBNI, dan PGAS

Saham Pakuwon Jati Tbk (PWON) yang akhir pekan lalu sempat masuk daftar ini berhasil keluar lagi meskipun harganya tidak mengalami perubahan, tetap Rp 500 per saham.

Penurunan berlanjut kemarin menyeret turun enam dari 10 saham penghuni LQ45 dengan PER terkecil. Saham-saham yang ketiban nahas itu adalah BUMI, WSBP, BSDE, INDYBBNI, dan PGAS.

Di luar itu, hanya ada satu saham yang tak berubah harganya (SRIL) dan tiga saham yang lain naik harga (WSKT, AKRA, PTBA).

Price earning ration (PER) adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham. Penurunan harga saham di bursa secara otomatis akan menurunkan pula nilai PER kalau pada saat yang sama belum terjadi perubahan laba bersih per saham.

Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil angka PER maka semakin murah pula harga saham tersebut dibanding saham-saham lain dalam sektor usaha yang sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hasbi Maulana