PGE operasikan PLTP Kamojang Unit 5



JAKARTA. PT Pertamina (Persero) resmi mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi (PLTP) Kamojang unit 5 berkapasitas 1 x 35 Megawatt (MW) di Jawa Barat. Rencananya, Pertamina bakal terus menggenjot pertumbuhan kapasitas pembangkit listrik panas bumi menjadi 1.026 MW hingga 2019 dengan investasi sekitar US$2,5 miliar.

Hal itu dilakukan untuk mendorong pemanfaatan panas bumi nasional yang sampai saat ini masih berada dikisaran 5% dari total sumber daya yang dimiliki.

Direktur Utama Pertamina, Dwi Sutjipto mengatakan, PLTP Kamojang Unit 5 telah beroperasi secara komersial dengan mengalirkan listrik kepada PT PLN (Persero).

Dia mengklaim, proyek ini menjadi salah satu milestone penting Pertamina untuk masuk ke era bisnis total project panas bumi, di mana Pertamina menggarap panas bumi dari uap hingga menjadi listrik.

Dwi mengungkapkan Pertamina telah menempatkan pengembangan panas bumi dalam salah satu prioritas strategis, dan perusahaan telah memiliki cetak biru pengembangan panas bumi hingga 2019.

“Mengembangkan panas bumi memang tidak mudah dan terbukti Indonesia memiliki potensi terbesar di dunia dengan 28.000 MW, baru kisaran 5% yang termanfaatkan," tuturnya, Minggu (5/7).

Dia mengklaim, Pertamina berkomitmen mempercepat pemanfaatan panas bumi. Bahkan, di saat investor lain pun tidak banyak tergerak karena berbagai hambatan yang dialami, Pertamina bakal terus berinvestasi di sektor panas bumi.

Saat ini Pertamina sedang melaksanakan proyek pengembangan panas bumi, meliputi PLTP Kamojang 5 (1x35 MW) dan 5 (1x35 MW) dan Karaha (1x30 MW) di Jawa Barat, Ulubelu 3 & 4 (2x55 MW) di Lampung, Lumut Balai 1 dan 2 (2x55 MW) di Sumatera Selatan, Lahendong 5 dan 6 (2x20 MW) dan pembangkit skala kecil Lahendong 2x5 MW di Sulawesi Utara, Sibayak 1x5 MW di Sumatera Utara, Hululais 1 dan 2 (2x55 MW) di Bengkulu, Sungai Penuh 1 (1x55 MW) di Jambi. Keseluruhan proyek tersebut memiliki total kapasitas pembangkitan 505 MW dan investasi sekitar US$2,5 miliar.

Proyek-proyek tersebut akan mulai beroperasi komersial secara bertahap mulai 2015 hingga 2019. Dengan tuntasnya proyek-proyek tersebut, Pertamina akan memiliki kapasitas sebesar 907 MW pada tahun 2019 yang dapat menghemat penggunaan BBM sekitar 43.000 barel setara minyak per hari.

Terkait dengan itu, Sekretaris Perusahaan Pertamina Geothermal, Tavif Dwi Koryanto menyebutkan, Sampai akhir tahun total kapasitas PLTP mencapai 437 MW. Bersamaan dengan peresmian yang telah diresmikan Presiden RI Joko Widodo, juga dilanjutkan dengan groundbreaking proyek PLTP Ulubelu 2x55 MW di Lampung.

Kemudian PLTP Lahendong 2x20 MW di minahasa. PLTP karaha 1x30 MW di jabar dan PLTP Lumutbalai 2x55 MW di Sumsel. "Proyek-proyek akan selesai di tahun 2016 dan 2017. Tidak ada proyek yang terkendala," pungkasnya kepada KONTAN, Minggu (5/7).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto