KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas negara Tbk (PGN) berkomitmen meningkatkan utilisasi gas bumi khususnya untuk sektor industri yang dinilai potensial. Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama menuturkan, hingga saat ini PGN telah melayani di sekitar 41 kawasan industri dari 87 kawasan industri nasional. Sektor industri diyakini sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ia menjelaskan, sektor industri memiliki porsi penyaluran gas bumi paling besar, yang menyerap gas bumi sebesar 99,4% dari total penyaluran gas bumi PGN.
"Sektor industri berkontribusi sekitar 40% dari struktur ekonomi nasional. Oleh karena itu, PGN terus berupaya mendukung daya saing melalui efisiensi pada penggunaan bahan bakar, dengan menyalurkan gas bumi ke berbagai wilayah, maupun di Kawasan Industri dan Kawasan Ekonomi Khusus," tutur Rachmat dalam keterangan pers, Selasa (11/8).
Baca Juga: PGN upayakan 3 LoA penyesuaian harga gas di hulu rampung dalam waktu dekat Rachmat melanjutkan, sepanjang tahun lalu PGN menambah wilayah penyaluran gas bumi ke berbagai sektor industri, seperti di Dumai, PKC dan Purwakarta-Subang. Ia mencontohkan, saat ini lebih dari 128 industri di 8 kawasan industri di wilayah Bekasi telah menggunakan gas bumi PGN. Rachmat melanjutkan, PGN siap mendukung program pengembangan Kawasan Industri sebagai penggerak ekonomi sesuai dengan RJPMN 2020-2024, yang salah satunya Kawasan Industri Batang. "Kemungkinan ke depan, dilaksanakan setelah selesainya pembangunan jalur pipa gas bumi Cirebon-Semarang, PGN akan mengembangkan infrastruktur gas CNG ataupun LNG. Selain itu, PGN akan membangun dan mengelola pipa gas di ruas Sei Mengkei – Dumai untuk mendorong pertumbuhan kawasan industri baru di sepanjang jalur pipa tersebut," ungkap Rachmat. Langkah optimalisasi pemanfaatan gas untuk sektor industri, lanjut Rachmat, juga sejalan dengan implementasi kebijakan harga gas terhadap industri tertentu sebesar US$ 6 per MMBTU sesuai dengan Kepmen ESDM 89.K/ 2020. Rachmat melanjutkan, kebijakan ini diharapkan menopang kinerja sektor industri di tengah dampak pandemi covid-19. Selain itu, upaya efisiensi sektor industri penerima manfaat harga gas juga berpotensi terjadi. ”Oleh karena itu, PGN grup sebagai penyalur gas utama konsisten untuk melakukan monitoring kehandalan pasokan dan kondisi operasional jaringan pipa gas agar pemenuhan kebutuhan gas tidak terhambat,” imbuh Rachmat. Sebagai contoh, industri keramik menargetkan untuk mendongkrak daya saing. Sementara, industri sarung tangan karet harus produksi lebih karena permintaan sarung tangan karet yang tinggi di tengah pendemi.
“Dengan harga gas murah, tentu akan menurunkan beban pokok produksi, sebagai katalis positif untuk memacu efisensi dalam proses produksi. Selanjutnya, dapat meningkatkan ekspansi investasi dalam rangka memenuhi permintaan domestik yang mulai kembali menggeliat, ekspansi pabrik untuk menyerap tenaga kerja dan memacu pengembangan produk ekspor,” ujar Rachmat. Ia meyakini, sektor industri dapat berangsur pulih memasuki paruh kedua tahun ini. Selain itu, penurunan harga gas untuk industri tertentu yang seiring dengan stimulus program pemerintah, juga diharapkan dapat memberi kontribusi dalam upaya pemulihan ekonomi nasional. Rachmat berharap dari sisi daya beli masyarakat akan kembali menggeliat agar optimisme kegiatan perekonomian industri meningkat.
Baca Juga: PGN berharap serapan naik pasca penyesuaian harga sektor industri dan kelistrikan Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat