PGN berharap pertahankan penjualan volume gas



JAKARTA. Bisnis jual gas tidak lagi bertumbuh pesat akibat harga minyak yang masih rendah. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) pun tidak muluk-muluk menetapkan target.

Direktur PGN, M. Wahid Sutopo bilang untuk sementara ini perseroan berharap paling tidak bisa mempertahankan penjualan volume gas sama seperti tahun lalu. Tahun lalu PGN mencatatkan penyaluran gas bumi sebesar 1.599 million standard cubic feet per day (MMSCFD) atau naik sebesar 8 mmscfd dibandingkan periode yang sama tahun 2015 sebesar 1.591 MMSCFD.

Rinciannya, sepanjang 2016 volume gas distribusi sebesar 803 MMSCFD atau naik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 802 MMSCFD. Untuk volume transmisi atau pengangkutan gas bumi mencapai sebesar 796 MMSCFD atau naik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 789 MMSCFD.


"Harapannya bisa ada pertumbuhan. Kami biasanya tunggu perkembangan di triwulan satu dan dua sebelum memberikan update mengenai target," kata Sutopo pada Jumat (31/3).

Lebih lanjut, Sutopo bilang, PGN akan mencoba upaya-upaya untuk meningkatkan pemanfaatan gas melalui peningkatan infrastruktur. Dengan begitu bisa ada penambahan permintaan volume pemanfaatan gas bumi yang mendukung bisnis perseroan terutama dari industri maupun sektor kelistrikan.

PGN mencatat sepanjang 2016, infrastruktur pipa gas PGN bertambah sepanjang lebih dari 252 km dan saat ini mencapai lebih dari 7.278 km atau setara dengan 80% pipa gas bumi hilir nasional. Dari infrastruktur gas bumi tersebut, PGN menyalurkan gas bumi ke lebih dari 165.392 pelanggan rumah tangga; 1.929 pelanggan sektor UMKM, mal, hotel, rumah sakit, restoran, hingga rumah makan; serta 1.652 industri manufaktur berskala besar dan pembangkit listrik.

Sejumlah proyek yang telah diselesaikan PGN seperti proyek pipa gas Kalisogo-Waru Jawa Timur sepanjang 30 km. PGN jugatelab menyelesaikan proyek di ruas Jetis-Ploso di wilayah Mojokerto sampai Jombang sepanjang 27 km dan proyek ruas Kejayan-Purwosari di Pasuruan sepanjang 15 km.

PGN juga telah menyelesaikan proyek infrastruktur pipa gas bumi sepanjang 18,3 km di Batam. Proyek pipa gas ini akan menyalurkan gas bumi ke wilayah Nagoya, Lubuk Baja, dan Jodoh di Batam.

Selain itu, PGN juga tengah mengerjakan proyek pipa distribusi gas Muara Karang-Muara Bekasi sepanjang 42 km dab beberapa pengembangan jaringan infrastruktur gas lainnya seperti di Jawa Barat sepanjang 43 km serta di Surabaya sepanjang 23 km. Dalam waktu dekat PGN juga akan menyalurkan gas bumi ke beberapa rumah susun di DKI Jakarta.

"PGN melayani semua segmen, baik dari pembangkit lsitrik, industri, usaha kecil menengah, sampai rumah tangga. Kalau makin bertambah ya tentunya berdampak positif," imbuhnya.

Mendorong kinerja

Di sisi lain, PGN juga berharap pada tahun ini akan ada peningkatan kinerja dari anak usaha. "Di anak usaha sejalan dengan situasi masing-masing bidang usaha sendiri. Tahun lalu kinerja positif, ada peningkatan produksinya, diharapkan tahun ini terus berlanjut," jelas Sutopo.

Sutopo juga bilang strategi khusus yang akan dilakukan PGN tahun ini untuk mempertahankan kinerja usaha adalah dengan meningkatkan pelayanan kepada konsumen. Jika konsumen puas maka kinerja keuangan akan semakin baik.

"Kalau masalah keuangan banyak faktor yang berpengaruh. Jadi buat kami ada peningkatan pelayanan semua konsumen. Konsumen merasa puas baik pelayanan maupun tingkat harga, sambil berupaya meningkatkan kinerja keuangan," ujarnya.

Kinerja keuangan PGN tahun lalu memang tidak bisa dibilang fantastis. Sepanjang 2016, PGN membukukan pendapatan bersih sebesar US$ 2.935 juta.

Sedangkan Laba operasi di 2016 sebesar US$ 444 juta. EBITDA di tahun 2016 sebesar US$ 807 juta.

Laba bersih sebesar US$ 304 juta atau sekitar Rp 4 triliun. Laba bersih PGN turun dari tahun 2015 sebesar US$ 401,19 juta.

Sutopo menyebut, kinerja keuangan PGN memang sebanding dengan situasi perekonomian saat ini. "Banyak faktor, dari sisi perubahan harga minyak, dari sisi demand industri yang sepenuhnya belum pulih," kata Sutopo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia