KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) berhasil membukukan pendapatan sebesar US$ 3,65 miliar pada 2023. Selain itu, Laba Operasi tercatat sebesar US$ 542,42 juta dengan laba bersih tahun berjalan yang diatribusikan ke entitas Induk mencapai US$ 278,1 juta. Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama, menyampaikan bahwa sepanjang tahun 2023, volume pengelolaan gas PGN tumbuh positif dengan volume niaga gas dan
Terminal Use Agreement (TUA) mencapai 977 BBTUD, naik 6% dari tahun 2022. Sementara itu, pengaliran gas bumi melalui pipa transmisi mencapai 1.458 MMSCFD, naik 8% dibandingkan tahun lalu. Pasokan gas ini berasal dari kontrak pasokan gas yang sudah ada dan yang baru.
“PGN berhasil melalui tantangan ketidakpastian dan dinamika industri pada periode tahun 2023 yang secara langsung mempengaruhi kinerja perusahaan. Namun PGN tetap melanjutkan komitmen memperkuat posisi sebagai pemain utama penyedia gas bumi dan fokus pada optimalisasi pengelolaan gas bumi, peningkatan konektivitas infrastruktur dan diversifikasi bisnis,” kata Rachmat dalam keterangan resmi, Kamis (30/5). PGN juga mencatat pertumbuhan panjang pipa jaringan gas bumi menjadi 12.692 km dari sebelumnya 11.525 km, naik 10% atau bertambah 1.167 km sepanjang tahun 2023. Volume lifting minyak dan gas bumi pada tahun 2023 tercapai sebesar 9,16 MMBOE.
Baca Juga: Perusahaan Gas Negara (PGAS) Bakal Fokus ke Layanan LNG di Pasar Domestik Beberapa portofolio usaha yang dilaksanakan Subholding Gas Grup menunjukkan pertumbuhan kinerja yang baik. Transportasi minyak mencapai 56,86 MMBOE, tumbuh signifikan 305% dari tahun lalu, terutama didorong oleh penyaluran minyak melalui pipa Rokan. Tren kenaikan juga terlihat pada volume regasifikasi sebesar 158 BBTUD, meningkat 10% dari tahun sebelumnya, serta pemrosesan LPG mencapai 38.782 ton di tahun 2023. PGN juga melaksanakan akuisisi pelanggan untuk mencapai target volume pengelolaan gas melalui penambahan pelanggan baru, pengembangan bisnis LNG, penyediaan infrastruktur beyond pipeline, dan perluasan layanan jargas rumah tangga. Jumlah pelanggan PGN saat ini didominasi oleh segmen pelanggan rumah tangga sebesar 825.856 pelanggan, diikuti oleh pelanggan industri-komersial dan pelanggan kecil masing-masing sebesar 3.103 dan 1.976 pelanggan. Inisiatif kebijakan strategis PGN juga mencakup optimasi biaya dan pengelolaan anggaran yang efektif serta manajemen kewajiban. Pada tahun 2023, Perseroan melaksanakan manajemen kewajiban melalui pembelian kembali surat utang obligasi (bond buyback) PGN dan PT Saka Energi Indonesia (SAKA). Pelaksanaan buyback ini berdampak pada penurunan beban keuangan Perseroan sebesar 26% dibandingkan tahun sebelumnya. Secara aktif, PGN mendukung program-program strategis Pemerintah, termasuk pembangunan jaringan gas rumah tangga, kajian detail pembangunan pipa transmisi APBN, serta program penugasan lainnya seperti pembangunan infrastruktur jaringan gas bumi di IKN. PGN juga akan memanfaatkan peluang gas bumi di masa transisi dengan integrasi infrastruktur yang ada untuk memenuhi kebutuhan di titik ekonomi baru, kawasan industri, transportasi melalui CNG, dan transportasi laut. Selain itu, PGN mengejar peluang dengan memenuhi kebutuhan gas bumi di sektor pembangkit listrik, refinery milik Pertamina, dan pembeli utama lainnya.
Untuk menjaga reliabilitas pasokan gas bumi, PGN juga melakukan berbagai optimasi penyaluran gas dengan tambahan pasokan dari pemasok lain yang memiliki kelebihan gas serta penambahan pasokan dari sumber baru. Peran FSRU Lampung yang terintegrasi dengan Pipa South Sumatera – West Java (SSWJ) semakin penting sebagai titik suplai untuk pasokan baru dari LNG.
Rachmat menuturkan, tahun 2024 merupakan tonggak penting bagi PGN dalam layanan LNG ke pasar domestik. PGN berupaya menjaga reliabilitas dan kehandalan pasokan yang diharapkan oleh seluruh pelanggan. Pada bulan Mei 2024, PGN mendapatkan tambahan pasokan gas dari hasil regasifikasi LNG yang menunjukkan minat cukup baik. "Layanan LNG menjadi salah satu solusi yang paling feasible guna menjaga reabilitas pasokan dan memperkuat integrasi layanan gas bumi,” tutup Rachmat. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .