KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembentukan Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus berjalan. Rencana Kementerian BUMN untuk menggabungkan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) dengan Pertamina Gas (Pertagas) pun akan segera terealisasi. Menteri BUMN, Rini Soemarno bilang untuk menggabungkan Pertagas dan PGN, maka saham PGN harus terlebih dahulu dimiliki oleh Pertamina. Dengan begitu, PGN dan Pertagas bisa menjalankan bisnis bersama. "Pertamina punya minyak punya gas, kan ada Pertagas didalamnya itu punya negara, negara punya PGN juga, ini buat apa punya dua terpisah seperti ini karena pada dasarnya aktifitasnya sudah sama. Karena itu, kami lihat ya sudah Pertamina memiliki PGN saja sehingga Pertagas bisa sama-sama disitu. Jadi Pertamina pegang PGN, Pertamina memiliki PGN dulu itu utama bisnisnya dijalankan bersama-sama," jelas Rini pada Rabu (21/2).
PGN dan Pertagas akan digabungkan pada Maret 2018
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembentukan Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus berjalan. Rencana Kementerian BUMN untuk menggabungkan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) dengan Pertamina Gas (Pertagas) pun akan segera terealisasi. Menteri BUMN, Rini Soemarno bilang untuk menggabungkan Pertagas dan PGN, maka saham PGN harus terlebih dahulu dimiliki oleh Pertamina. Dengan begitu, PGN dan Pertagas bisa menjalankan bisnis bersama. "Pertamina punya minyak punya gas, kan ada Pertagas didalamnya itu punya negara, negara punya PGN juga, ini buat apa punya dua terpisah seperti ini karena pada dasarnya aktifitasnya sudah sama. Karena itu, kami lihat ya sudah Pertamina memiliki PGN saja sehingga Pertagas bisa sama-sama disitu. Jadi Pertamina pegang PGN, Pertamina memiliki PGN dulu itu utama bisnisnya dijalankan bersama-sama," jelas Rini pada Rabu (21/2).