JAKARTA. PT Pertamina dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sedang berebut mendapatkan Blok Sanga-Sanga, Kalimantan Timur. Maklum, blok ini akan habis masa kontraknya pada 2018. Pertamina sejatinya sudah lebih dulu menyampaikan minatnya ke Kementerian ESDM soal pengelolaan Blok Sanga-Sanga pasca kontrak Vico Indonesia habis di sana. Sementara PGN lewat anak usahanya PT Saka Energi Indonesia juga berhasrat menjadi pengelola blok itu. Tak ingin kedua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu ribut, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membuka peluang kedua perusahaan negara ini bekerjasama mengelola blok migas ini.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, yang juga Komisaris PGN, I Gusti Nyoman Wiratmadja Puja menyatakan, setiap peluang baik di bisnis migas harus bisa segera dimanfaatkan PGN. "PGN pasti berminat. Namanya perusahaan gas masuk ke hulu pasti ada tujuannya, saya mendorong untuk masuk," kata dia ke KONTAN, Kamis (18/6). Wiratmadja menyatakan, pemerintah memang akan memprioritaskan pengelolaan Blok Sanga-Sanga kepada Pertamina setelah kontrak nya berakhir nanti. PGN bisa saja bekerjasama dengan Pertamina, jika ingin masuk dalam pengelolaan blok migas tersebut. Hal tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM Nomor 15 tahun 2015 tentang Pengelolaan Wilayah Kerja Minyak Dan Gas Bumi yang Akan Berakhir Kontrak Kerja Samanya. Dalam permen tersebut pemerintah bisa memutuskan pengelolaan blok migas yang kontraknya berakhir dengan tiga opsi. Pertama, memperpanjang kontrak dengan kontraktor lama; Kedua memberikan hak pengelolaan ke Pertamina; Ketiga menyerahakan ke Pertamina untuk bekerjasama dengan kontraktor eksisting. Wiratmadja menyebut, sampai saat ini belum ada pembicaraan mengenai status Blok Sanga-Sanga setelah kontrak Vico habis nanti. Namun, memang Pertamina sudah lebih dulu mengajukan minat mengelola Blok Sanga-Sanga meski Pertamina belum mengirim surat secara resmi dan baru secara informal. "Tapi kami memang akan mempriotaskan BUMN, apalagi BUMN 100% punya negara. Kalau ditanya sebagai Komisaris PGN, saya jawab pasti namanya PGN harus kuat kan, dimana ada oportunity saya ingin PGN masuk Blok Sanga-Sanga," tandas Wiratmadja yang sekarang juga menjabat Komisaris PGN.
Seperti diketahui, Blok Sanga-Sanga terletak di provinsi yang sama dengan Blok Mahakam, yakni Kalimantan Timur. Cadangan minyaknya masih sebesar 13.232 Thousand Stock Tank Barrel (MTSB) dan cadangan gasnya 448,96 miliar kaki kubik (BSCF). Sementara produksinya masih sebesar 16.733 barel setara minyak per hari (BOEPD). Sebelumnya, Pertamina tertarik mengelola Blok Sanga-Sanga karena akan diintegrasikan dengan Blok Mahakam. Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto bilang, ada tiga pertimbangan mengambil alih blok. Pertama, cadangan banyak, kedua bisa diintegrasikan dengan blok lain, dan ketiga menambah pendapatan Pertamina. Sementara itu, Direktur Operasi PT Saka Energi Indonesia, Tumbur Parlindungan mengatakan sampai saat ini Pertamina belum melakukan pembicaraan antara manajemen Saka Energi dengan operator Blok Sanga-Sanga yakni Vico. "Kami juga kaget mengenai hal ini dengan pernyataannya pak Dirjen," ujar Tumbur kepada KONTAN, Kamis (18/6). Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Hendra Gunawan