JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral memastikan PT Perusahaan Gas Negara mendapat pasokan liquuified natural gas/LNG sebesar 140 juta kaki kubik per hari (mmscfd) dari kilang milik BP Indonesia di Tangguh, Papua. LNG tersebut digunakan untuk kebutuhan di unit penyimpanan dan regasifikasi terapung (floating storage regassification unit/ FSRU) Belawan, Sumatera Utara yang akan dioperasikan PGN. "Itu sudah fix,” ujar Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Evita H.Legowo, di Jakarta, Selasa (4/10). Namun, menurutnya penandatangan kontrak antara PGN dan BP Indonesia belum bisa dilakukan karena belum adanya kesepakatan harga antara dua belah pihak ini. ”Harganya masih belum ketemu diantara mereka, sedikit lagi,” imbuh Evita.FSRU Belawan merupakan salah satu terminal LNG yang sedang dibangun pemerintah untuk memenuhi kebutuhan gas di dalam negeri. FSRU Belawan ini berkapasitas 200 juta kaki kubik per hari (MMCFD). Rencananya, FSRU ini akan beroperasi pada akhir 2012. FSRU ini nantinya akan memenuhi kebutuhan gas PT PLN (Persero) sebesar 140 juta kaki kubik per hari dan sisanya untuk industri sekitar Sumatera Utara.Selain FSRU Belawan, dua FSRU lainnya yang sedang dibangun adalah FSRU di Jawa Tengah yang dijadwalkan beroperasi pada kuartal II 2013. Namun, menurut Evita, hingga saat ini, belum ada kepastian pasokan gas dari dalam negeri. FSRU lainnya yang sedang dibangun adalah FSRU di Teluk Jakarta dengan kapasitas 500 mmscfd. FSRU Teluk Jakarta ini nanti akan memenuhi kebutuhan PLTU Tanjung Priok dan Muara Karang milik PT PLN. FSRI ini dijadwalkan beroperasi kuartal I 2012. Pasokan LNG untuk FSRU Teluk Jakarta ini berasal dari Bontang sebesar 200 mmscfd.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
PGN dapat pasokan gas 140 juta mmscfd dari Tangguh
JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral memastikan PT Perusahaan Gas Negara mendapat pasokan liquuified natural gas/LNG sebesar 140 juta kaki kubik per hari (mmscfd) dari kilang milik BP Indonesia di Tangguh, Papua. LNG tersebut digunakan untuk kebutuhan di unit penyimpanan dan regasifikasi terapung (floating storage regassification unit/ FSRU) Belawan, Sumatera Utara yang akan dioperasikan PGN. "Itu sudah fix,” ujar Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Evita H.Legowo, di Jakarta, Selasa (4/10). Namun, menurutnya penandatangan kontrak antara PGN dan BP Indonesia belum bisa dilakukan karena belum adanya kesepakatan harga antara dua belah pihak ini. ”Harganya masih belum ketemu diantara mereka, sedikit lagi,” imbuh Evita.FSRU Belawan merupakan salah satu terminal LNG yang sedang dibangun pemerintah untuk memenuhi kebutuhan gas di dalam negeri. FSRU Belawan ini berkapasitas 200 juta kaki kubik per hari (MMCFD). Rencananya, FSRU ini akan beroperasi pada akhir 2012. FSRU ini nantinya akan memenuhi kebutuhan gas PT PLN (Persero) sebesar 140 juta kaki kubik per hari dan sisanya untuk industri sekitar Sumatera Utara.Selain FSRU Belawan, dua FSRU lainnya yang sedang dibangun adalah FSRU di Jawa Tengah yang dijadwalkan beroperasi pada kuartal II 2013. Namun, menurut Evita, hingga saat ini, belum ada kepastian pasokan gas dari dalam negeri. FSRU lainnya yang sedang dibangun adalah FSRU di Teluk Jakarta dengan kapasitas 500 mmscfd. FSRU Teluk Jakarta ini nanti akan memenuhi kebutuhan PLTU Tanjung Priok dan Muara Karang milik PT PLN. FSRI ini dijadwalkan beroperasi kuartal I 2012. Pasokan LNG untuk FSRU Teluk Jakarta ini berasal dari Bontang sebesar 200 mmscfd.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News