PGN dapat permintaan baru dari 56 industri sampai akhir tahun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mendapat permintaan pelanggan baru dari 56 industri sampai akhir 2018. 

Direktur Utama PGN, Jobi Triananda Hasjim menyampaikan, saat ini PGN sudah siap menyalurkan 40 industri. Sayang, ia tak dapat menyebutkan kontrak yang diperoleh untuk penyaluran gas ini. “Sampai akhir 2018 akan ada 56 industri baru,” imbuhnya, Senin (27/8).

Permintaan gas PGN memang meningkat signifikan pada semester I-2018. Jobi menjelaskan, permintaan gas tak hanya dari industri, dari sektor rumahtangga, usaha mikro, menengah, kecil, dan menengah (UMKM), komersial (mall/hotel), industri dan pembangkit listrik juga ada peningkatan permintaan.


Sepanjang semester I-2018, PGN mengantongi laba bersih sebesar US$ 145,94 juta atau meningkat 191,8% dari tahun sebelumnya. Jobi mengatakan ada tiga faktor yang menopang pertumbuhan laba bersih sepanjang semester 1 2018 ini.

Pertama, terjadinya peningkatan penjualan gas bumi yang signifikan untuk sektor industri dan industri ritel. Di paruh pertama tahun ini, jumlah gas yang didistribusikan PGN mencapai 836 million standard cubic feet per day (MMSCFD), mengalami kenaikan 12% dari tahun sebelumnya 749 MMSCFD.

Terhitung sampai akhir semester I tahun ini, tercatat sebanyak 203,151 pelanggan. Terdiri dari 200,906 pelanggan gas rumah tangga, serta 2,245 pelanggan industri yang menyerap 99,5% dari tital volume penjualan gas PGN. Jumlah pelanggan PGN naik 16,96% dibanding total pelanggan semester 1 2017.

Kedua, PGN mencatat peningkatan lifting LNG dari Lapangan Jangkrik pada Blok Muara Bakau yang membuat total lifting gas alam cair perusahaan menjadi 62 billion british thermal unit per day (bbtud) sampai Juni 2018 atau meningkat 171% dibandingkan lifting sampai Juni 2017 sebanyak 23 bbtud.

Ketiga, pendapatan PGN juga bertambah berkat 39% peningkatan kontribusi pendapatan anak-anak perusahaan. “Jadi peningkatan laba bersih PGN pada semester 1 2018 ditopang oleh kinerja organik PGN. Sementara untuk Pertagas, pendapatan dan labanya akan terkonsolidasi setelah penyelesaian pembayaran 51% saham pada akhir September 2018 nanti,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .