JAKARTA. Keinginan pemerintah untuk membatasi ekspor gas disambut positif oleh PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk. Mereka melalui Juru Bicara PGN, Ridha Ababil mengatakan ada banyak manfaat yang bisa diperoleh dari pembatasan ekspor gas. Dalam kaitannya dengan bidang industri misalnya, Ridha memandang bahwa pembatasan ekspor dan pemanfaatan yang sebesar- besarnya untuk kepentingan industri dalam negeri bisa membuat industri dalam negeri lebih kompetitif. Ini mengingat, harga gas lebih murah jika dibandingkan dengan sumber energi lain. Komaidi Notonegoro, pengamat energi dari Reforminer Institute sementara itu mengatakan bahwa seharusnya pemerintah tidak hanya membatasi, tapi membangun infrastruktur yang memadai agar gas bisa diserap di dalam negeri. "Selama ini ekspor gas besar karena di dalam negeri tidak ada infrastruktur yang memadai yang bisa digunakan untuk memanfaatkan gas, makanya itu kebijakan ini harus didahului dengan membangun infrastruktur yang memadai," kata Komaidi Senin (16/6).Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
PGN dukung pembatasan ekspor gas
JAKARTA. Keinginan pemerintah untuk membatasi ekspor gas disambut positif oleh PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk. Mereka melalui Juru Bicara PGN, Ridha Ababil mengatakan ada banyak manfaat yang bisa diperoleh dari pembatasan ekspor gas. Dalam kaitannya dengan bidang industri misalnya, Ridha memandang bahwa pembatasan ekspor dan pemanfaatan yang sebesar- besarnya untuk kepentingan industri dalam negeri bisa membuat industri dalam negeri lebih kompetitif. Ini mengingat, harga gas lebih murah jika dibandingkan dengan sumber energi lain. Komaidi Notonegoro, pengamat energi dari Reforminer Institute sementara itu mengatakan bahwa seharusnya pemerintah tidak hanya membatasi, tapi membangun infrastruktur yang memadai agar gas bisa diserap di dalam negeri. "Selama ini ekspor gas besar karena di dalam negeri tidak ada infrastruktur yang memadai yang bisa digunakan untuk memanfaatkan gas, makanya itu kebijakan ini harus didahului dengan membangun infrastruktur yang memadai," kata Komaidi Senin (16/6).Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News