PGN Gandeng BOTAS Jajaki Bisnis Gas Bumi dan LNG di Turkiye



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menggandeng BUMN Turkiye, BOTAS untuk peluang kerjasama gas bumi dan Liquified Natural Gas (LNG). PGN dan BOTAS menandatangani Memorandum of Agreement (MOU) pada Minggu, (13/11/2022).

Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama PT PGN Tbk M. Haryo Yunianto dan BOD Member of BOTAS Corporation, Kerim Taşkiran, disaksikan oleh Menteri ESDM RI, Arifin Tasrif, Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, Ketua Kadin, Arsjad Rasjid, & Ketua B20, Shinta Widjaja Kamdani. 

Direktur Utama PGN M. Haryo Yunianto menjelaskan bahwa kerja sama PGN dengan Botas tidak hanya sebatas suplai gas bumi dan LNG, tetapi juga mengenai pengembangan kerjasama hidrogen, infrastruktur LNG, LNG Trading, fasilitas storage gas bumi bawah tanah, pengembangan SDM, dan potensial bisnis lainnya.


“Kerjasama ini akan memperkuat hubungan bilateral Indonesia dan Turkiye, terutama dalam diversifikasi penyaluran energi. Indonesia dan Turkiye dapat menjadi market energi yang esensial bagi keberlanjutan trading energi bilateral khususnya gas bumi. Untuk mendukung kerjasama, PGN dan BOTAS terus berkoordinasi perihal kesiapan infrastruktur seperti FSRU dan terminal LNG,” papar Haryo dalam siaran pers, Selasa (15/11).

Baca Juga: KTT G20 Bisa Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi RI Tahun Depan

Menurut Haryo, diversifikasi rute dan sumber pasokan gas bumi penting untuk kepastian suplai gas bumi maupun LNG. Oleh karena itu, penyaluran gas bumi maupun LNG untuk Turkiye nantinya juga berasal dari sumber lain, tidak hanya dari Indonesia.

Saat ini yang sudah beroperasi adalah Arun LNG Hub yang dikelola oleh PT Perta Arun Gas (PAG) selaku afiliasi Subholding Gas. Lokasi Arun yang strategis menjadikannya sebagai pusat LNG trading Asia dan destinasi LNG Hub Global seperti China, Australia, Angola, Mesir, dan Amerika Serikat. 

“Bisnis utama PAG adalah LNG receiving terminal, regasifikasi dan LNG Hub. Lokasi strategis di dekat Selat Malaka dengan potensi hampir 100 ribu kapal berlayar melintas, sehingga menjadi modal penting PAG sebagai pusat LNG Hub kelas dunia. Pengoperasiannya didukung sepenuhnya oleh pemerintah melalui penunjukan PAG sebagai Pengelola Pusat Logistik Berikat LNG satu-satunya di Indonesia,” jelas Haryo.

Baca Juga: Menteri ESDM: Pasar Energi Indonesia Masih Menarik Bagi Investor

Haryo melanjutkan, kerjasama ini diharapkan berlanjut hingga tahapan komersial. Nantinya, PGN diyakini bakal mendapatkan keuntungan untuk semakin melebarkan bisnis ke kancah intenational. Di sisi lain, Turkiye dapat terbantu dalam hal pemenuhan energi gas bumi di kota-kota besar dan pusat-pusat industri sebagai konsumen gas bumi dalam jumlah besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .