PGN harusnya akuisisi Pertagas, bukan sebaliknya



JAKARTA. Rencana PT Pertamina untuk mengakuisisi PT Perusahaan Gas Negara (PGN) yang kemudian di merger dengan anak usaha Pertamina yakni PT Pertagas dinilai sangat tidak efektif. Pasalnya hal itu akan membuat Pertamina menjadi tidak fokus mengurusi bisnis perminyakan.

Hal itu diungkapkan oleh oleh Anggota Komisi VII DPR, Dewi Ariyani. Menurutnya Pertamina seharusnya memainkan peranannya di bidang perminyakan yang memang  menjadi keahliannya. Begitu pula dengan PGN yang dibangun oleh pemerintah sebagai perusahaan gas, juga harus mengembangkan dirinya di bidang tersebut. “Keduanya harusnya memiliki otoritas hulu dan hilir untuk masing-masing core business yang beda,” katanya.

Oleh karena itu Dewi, seharusnya justru PGN yang mengambil Pertagas dari Pertamina. “Idealnya Pertagas itu yang masuk ke PGN sehingga PGN lebih kuat dan dapat berkembang menjadi BUMN khusus gas,” ujarnya.


Menurutnya, peran PGN saat ini masih terlalu kecil, sementara sektor energi seharusnya menjadi leading sector, di mana penataan berbagai perusahaan BUMN di sektor ini harus benar-benar fokus.

Sedangkan untuk Pertamina, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dibereskan. “Tidak hanya soal produksi minyak tapi juga peremajaan blending plant Pertamina, terutama refinery plant (kilang),” kata anggota DPR dari fraksi PDI Perjuangan itu.

Pertamina juga harus fokus meningkatkan produksi dan memaksimalkan kapasitas produksi beberapa refinery plant yang sudah ada. Sumber-sumber sumur minyak baru dan sumber sumur minyak lama yang masih potensial juga harus difokuskan menjadi key success indicator Pertamina sebagai BUMN minyak. Menurut Dewi, Menteri BUMN, Dahlan Iskan harus memikirkan tentang ketahanan energi nasional, sehingga tidak salah dalam membuat keputusan. “Karenanya harus sangat hati-hati  menata sektor ini. Indonesia memiliki sumber gas yang luar biasa. Tidak bisa malah menyandarkan masalah gas kepada Pertamina, sebab selama ini Pertamina sendiri masih memiliki banyak masalah di core bisnisnya di bidang minyak,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan