JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) masih mampu memasok gas bumi ke pelanggan. Salah satunya di Jawa Timur.Di daerah tersebut, perusahaan pelat merah ini memasok gas sebanyak 130 billion british thermal unit per day (BBTUD)."Kami mengapreasi kepada mitra strategis PGN yang sudah menjadi pelanggan gas bumi PGN," ungkap Danny Praditya, Director Commerce PGN, di acara Temu Pelanggan PGN, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (23/2/2017).
Salah satu upaya PGN supaya pelanggan tetap betah berlangganan gas dari perusahaan ini adalah lewat solusi PGN 360. Selain mendapatkan gas, PGN berupaya menjaga kelangsungan bisnis mitra dengan menjaga pasokan gas. Maklum, jumlah pelanggan gas PGN di Jawa Timur tergolong banyak. Saat ini, PGN memasok gas bumi ke 26.676 pelanggan, dengan rincian area Surabaya melayani 19.334 pelanggan, Sidoarjo 6.866 pelanggan dan Pasuruan 476 pelanggan.
Untuk nasional, PGN total telah memasok gas bumi ke 1.652 industri besar dan pembangkit listrik, 1.929 pelanggan komersial (hotel, restoran, rumah sakit) dan Usaha Kecil Menengah (UKM), dan 204.000 pelanggan rumah tangga. Pelanggan PGN tersebar di berbagai wilayah mulai dari Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Utara dan Sorong Papua. Ia menegaskan, kedepannya PGN akan terus berkomitmen menggembangkan jaringan infrastruktur gas bumi di wilayah Jawa Timur dan daerah lainnya. Tahun ini PGN dalam proses penyelesaian beberapa infrastruktur baru seperti pipa distribusi Gresik – Lamongan – Tuban sepanjang 141 Km. Untuk meningkatkan kehandalan pasokan, PGN juga sedang menyelesaikan stasiun penerima dan pembagi Semare untuk dapat menyalurkan gas bumi dari Husky ke wilayah Pasuruan dan Jawa Timur. Saat ini pipa distribusi PGN di Jawa Timur tersebar di Surabaya sepanjang 552 kilometer (km), di Sidoarjo sepanjang 404 km dan Pasuruan mencapai 199 km sehingga total mencapai 1.156 km dibandingkan tahun sebelumnya yang sekitar 996,15 km. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Markus Sumartomjon