PGN perluas jaringan gas ke Kalimantan



KONTAN.CO.ID - BOGOR. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) bakal memperluas jaringan gas untuk segmen pasar ritel. Wilayah Tarakan, Kalimantan Utara, bakal menjadi sasaran baru pendistribusian gas rumah tangga emiten pelat merah tersebut.

Direktur Infrastruktur dan Teknologi PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) Dilo Seno Widagdo mengemukakan, PGAS memperoleh mandat dari pemerintah untuk menghadirkan gas bumi kepada konsumen rumah tangga. "Salah satunya yang disiapkan pada tahun depan adalah wilayah Tarakan," ujar dia di sela kegiatan Media Gathering PGAS, Jumat (10/11) akhir pekan lalu.

Tarakan dipilih lantaran kota ini dekat dengan sumur gas. Namun, pasokan liquefied petroleum gas (LPG) di wilayah itu langka. Akibatnya, masyarakat justru beralih menggunakan LPG yang diproduksi Petronas, perusahaan migas asal Malaysia.


Bersaing dengan Petronas

Padahal, harga LPG Petronas cenderung mahal. Di pasaran, harga LPG Petronas 12 kilogram (kg) bisa mencapai Rp 400.000. "Di Tarakan, kami menemukan LPG termurah Rp 140.000. Makanya, kami coba yang dekat sumur gas, diprioritaskan dulu selain buat industrial juga untuk jaringan gas," jelas Dilo Seno.

Dilo mengatakan, saat ini pelanggan PGAS rumah tangga dari jaringan gas (jargas) di Tarakan sekitar 25.000 sambungan rumah tangga (SR). Diharapkan tahun depan akan ada tambahan pelanggan sebanyak 4.000 SR.

Pada tahun ini, PGAS mendapatkan penugasan untuk membangun dan mengoperasikan jargas rumah tangga sebanyak 26.000 SR. Jargas tersebut dibangun di Bandar Lampung, Musi Banyuasin, Mojokerto dan rumah susun milik Kementerian PUPR.

Analis Samuel Sekuritas Arandi Ariantara menyatakan, berdasarkan data historis, PGAS mencatatkan volume distribusi gas tertinggi di kuartal akhir. Dia memprediksi volume distribusi PGAS di kuartal IV-2017 tumbuh 5% quarter-on-quarter (qoq) menjadi 847 juta kaki kubik per hari (mmscfd).

Seiring hal itu, Samuel Sekuritas memprediksi laba bersih PGAS di kuartal IV-2017 mencapai US$ 93 juta. "Sepanjang 2017, kami mengestimasi laba bersih PGAS US$ 191 juta," tulis Arandi dalam riset Kamis (9/11) lalu. Pada 2016, PGAS mengantongi laba US$ 304,32 juta.

Dia merekomendasikan buy PGAS dengan target Rp 2.200 per saham. Harga PGAS pada Jumat lalu Rp 1.805 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini