KONTAN.CO.ID - PASURUAN. Sebagai wujud dukungan terhadap produktivitas industri, PT Perusahaan Gas Negara Tbk sebagai Subholding Gas PT Pertamina (Persero) berkomitmen memperluas penggunaan gas bumi di wilayah Pasuruan. Lantas, PGN terus berupaya menambah daftar pelanggan di sektor industri di Pasuruan. Alhasil, pada Selasa (1/12/) PGN telah menyalurkan gas perdana ke PT Bipang Jangkar Abadi di Pasuruan. Dikenal dengan produk bipang “Jangkar”, usaha ini akan memakai gas bumi sebagai bahan bakar produksi sekitar 1.000 – 10.000 M³ per bulan. Bipang “Jangkar” aktif berproduksi dalam jumlah besar dengan berbagai jenis produk. Selain bipang beras, industri makanan oleh-oleh khas Pasuruan ini juga memproduksi bipang jagung dan popcorn yang dipasarkan di Jawa Timur, Jakarta, Bali, hingga Makasar. “Kami senang sekali, salah satu industri produsen bipang terbesar di Pasuruan tertarik untuk menggunakan gas bumi. Apalagi Pak Soenardi selaku pemilik Bipang Jangkar mengatakan bahwa alasan tertarik menggunakan gas bumi, karena lebih praktis dan efisien. Itu berarti, kini nilai lebih dari gas bumi semakin dikenal luas dan sudah menunjukkan bukti manfaat yang nyata,” ujar Area Head Pasuruan dan Sekitarnya Mohammad Makki Nurudin dalam siaran pers yang diterima Kontan, Kamis (3/12).
PGN (PGAS) alirkan gas ke industri bipang di Pasuruan
KONTAN.CO.ID - PASURUAN. Sebagai wujud dukungan terhadap produktivitas industri, PT Perusahaan Gas Negara Tbk sebagai Subholding Gas PT Pertamina (Persero) berkomitmen memperluas penggunaan gas bumi di wilayah Pasuruan. Lantas, PGN terus berupaya menambah daftar pelanggan di sektor industri di Pasuruan. Alhasil, pada Selasa (1/12/) PGN telah menyalurkan gas perdana ke PT Bipang Jangkar Abadi di Pasuruan. Dikenal dengan produk bipang “Jangkar”, usaha ini akan memakai gas bumi sebagai bahan bakar produksi sekitar 1.000 – 10.000 M³ per bulan. Bipang “Jangkar” aktif berproduksi dalam jumlah besar dengan berbagai jenis produk. Selain bipang beras, industri makanan oleh-oleh khas Pasuruan ini juga memproduksi bipang jagung dan popcorn yang dipasarkan di Jawa Timur, Jakarta, Bali, hingga Makasar. “Kami senang sekali, salah satu industri produsen bipang terbesar di Pasuruan tertarik untuk menggunakan gas bumi. Apalagi Pak Soenardi selaku pemilik Bipang Jangkar mengatakan bahwa alasan tertarik menggunakan gas bumi, karena lebih praktis dan efisien. Itu berarti, kini nilai lebih dari gas bumi semakin dikenal luas dan sudah menunjukkan bukti manfaat yang nyata,” ujar Area Head Pasuruan dan Sekitarnya Mohammad Makki Nurudin dalam siaran pers yang diterima Kontan, Kamis (3/12).