KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk atau PGN (
PGAS) telah menyelesaikan
early tender offer sebesar US$ 400 juta. PGAS menerima pengajuan tender dari pemegang obligasi melebihi batas maksimum permintaan
(oversubscribed). Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PGAS Fadjar Harianto Widodo menerangkan,
tender offer ini bertujuan untuk membeli kembali obligasi PGAS sebagai bagian dari inisiatif dalam
liability management PGN. "
Tender offer menghasilkan penilaian kredit positif dari lembaga rating karena meningkatkan kesehatan likuiditas perusahaan dan meringankan beban pembiayaan pada tahun 2024,” ujar Fadjar dalam keterangan tertulis, Jumat (16/12).
Baca Juga: Oversubscribed, Tender Obligasi PGN (PGAS) Mencapai US$ 669,63 Juta Merujuk keterbukaan informasi yang terbit di Bursa Efek Indonesia (BEI), PGAS telah menerbitkan surat utang senior dengan nilai US$ 1,35 miliar. Surat utang itu terbit pada 16 Mei 2014 untuk jangka waktu 10 tahun yang dicatatkan di Bursa Efek Singapura. Pada akhir November 2022, PGAS mengumumkan rencana pembelian kembali surat utang maksimal US$ 400 juta. Masa penawaran tender telah dimulai sejak 28 November 2022 dan akan berakhir sampai dengan 23 Desember 2022. Pada 14 Desember 2022, PGAS telah menyelesaikan pembayaran kembali lebih cepat atas surat utang yang ditenderkan dan diterima secara sah sampai dengan 9 Desember 2022. Jumlah agregat sebesar US$ 400 juta dengan harga pembelian US$ 1.005,5 untuk setiap US$ 1.000 atas jumlah pokok surat utang. Nilai surat utang yang masih beredar setelah pelaksanaan pembelian kembali adalah sebesar US$ 950 juta dan akan jatuh tempo pada Mei 2024. Dalam keterbukaan informasi tersebut, manajemen PGAS menyampaikan penggunaan kas internal untuk pembayaran kembali surat utang tidak berdampak terhadap likuiditas perusahaan.
Baca Juga: Tingkatkan Inovasi Infrastruktur Jargas, PGN Klaim Efisiensi Capex Hingga 50% Sementara itu, Fadjar menambahkan, kinerja laba PGAS yang positif hingga kuartal ketiga 2022 mampu meningkatkan posisi ekuitas PGN dalam membayar liabilitas yang sudah jatuh tempo. "Arus kas konsolidasian merefleksikan posisi arus kas PGN yang kuat. Terutama didorong dari arus kas operasi yang positif dan peningkatan penerimaan kas dari pelanggan," terang Fadjar.
Sampai dengan kuartal ketiga 2022, PGAS membukukan pendapatan sebesar US$ 2,6 miliar atau naik 17% secara tahunan. Didorong oleh peningkatan kinerja operasional bisnis utama, termasuk kenaikan yang signifikan dari segmen bisnis
upstream. PGAS juga dapat menjaga realisasi beban usaha. Sehingga mampu menghasilkan peningkatan laba operasi menjadi sebesar US$ 480 juta. Peningkatan pendapatan dan laba operasi yang didukung rendahnya beban keuangan, berkontribusi pada realisasi pertumbuhan laba bersih. PGAS berhasil mengantongi laba bersih US$ 311 juta atau meningkat 8% dibanding periode yang sama tahun lalu. “PGAS akan mengoptimalkan proyeksi belanja modal dan pembayaran dividen. PGAS mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam menjalankan rencana investasi di tengah kondisi yang penuh tantangan,” tutup Fadjar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati