PGN (PGAS) siap dukung wacana pemerintah turunkan harga gas industri



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) menyatakan siap untuk melaksanakan mandat yang diberikan oleh Presiden Jokowi, salah satunya adalah penurunan harga gas industri.

“Kami sedang berdiskusi dengan Kementerian ESDM agar bisa mencapai tujuan yang digariskan pemerintah yaitu memberikan harga ke sektor industri sebesar US$ 6 per MMBTU,” ujar Direktur Utama Perusahaan Gas Negara, Gigih Prakoso Soewarto di Jakarta, Selasa (21/1).

Di sisi lain, Gigih menyatakan pihaknya masih menunggu kewajiban untuk memenuhi aturan Domestic Market Obligation (DMO) yang diamanatkan pemerintah. Hal ini sesuai dengan Perpres No.40 tahun 2016 tentang penerapan harga gas bumi.


Baca Juga: Tahun 2020, Perusahaan Gas Negara (PGAS) gelontorkan capex hingga US$ 700 juta

Gigih mengklaim, kebutuhan gas untuk industri saat ini ada sekitar 320 MMFSCD yang diharapkan dapat terpenuhi dengan adanya DMO dengan harga khusus.

“Dengan adanya kepastian ini  pasokan gas kepada industri akan bisa kami pastikan dan sesuai dengan willingness to pay mereka untuk membayar supply gas,” sambung Gigih.

Lebih lanjut, PGAS juga membuka peluang untuk melakukan impor gas untuk memenuhi kebutuhan gas dalam negeri khususnya untuk kalangan industri. Namun, impor ini hanya akan dilakukan apabila memang diperlukan harga gas yang lebih kompetitif.

“Kami akan tetap membuka peluang-peluang dan memungkinkan untuk melakukan impor dalam rangka mendapatkan harga khusus untuk sektor industri tertentu,” pungkas Gigih. 

Hingga akhir 2019, PGAS telah menyalurkan gas bumi kurang lebih sebanyak 3.000 BBTUD untuk melayani lebih dari 359.000 pelanggan di 63 kota/kabupaten dengan cakupan infrastruktur pipa gas bumi lebih dari 10.500 km. Ini termasuk jaringan gas untuk melayani sektor rumah tangga sepanjang lebih dari 3.800 km.

PGAS pun merencanakan proyeksi strategis yang bakal direalisasikan di tahun 2020 salah satunya meningkatkan pemanfaatan gas bumi secara massif dalam rangka memenuhi kebutuhan energi domestik yang semakin meningkat serta untuk mengurangi defisit neraca migas.

Sementara itu, target pengembangan infrastruktur gas untuk 2020 akan difokuskan untuk Pembangunan terminal LNG dengan kapasitas 40 BBTUD dan LNG filling dengan kapasitas 10 BBTUD di Teluk Lamong.

Baca Juga: Simak program prioritas Perusahaan Gas Negara (PGAS) untuk tahun ini

Selain itu, PGAS juga tengah menyelesaikan pipa transmisi Gresik - Semarang dan pengembangan infrastruktur distribusi di Sumatra dan Jawa. PGAS juga sedang mengembangkan jargas rumah tangga di 49 wilayah Kota/ Kabupaten, serta gasifikasi kilang minyak terutama Kilang Cilacap dan Kilang Balikpapan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi