PGN SAKA raih tambahan produksi hidrokarbon 7.300 boepd dari Blok Pangkah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk melalui afiliasinya PT Saka Energi Indonesia (PGN SAKA) mencatatkan penambahan produksi hidrokarbon sebesar 7.300 barel oil equivalent per day (boepd) dari​ Blok Pangkah. Dengan tambahan produksi ini maka kini jumlah produksi Blok Pangkah mencapai 13.000 boepd.

Produksi lapangan tersebut dilakukan lewat pengeboran 3 sumur di lapangan West Pangkah yaitu WPA 1,2 dan 3 dan 1 sumur  re-entry (SID-4V) di lapangan Sidayu. Saat ini Program pemboran di Lapangan Sidayu masih berlanjut ke re-entry Sidayu-3ST yang diharapkan dapat menambah lagi sekitar 1000 BOEPD.

Direktur Utama PGN M. Haryo Yunianto menjelaskan bahwa pada prinsipnya PGN senantiasa terus mendorong anak perusahaan hulu, PGN SAKA, untuk meningkatkan  produksi sembari berupaya mendapatkan sumber-sumber migas lain. Saat ini PGN Saka berhasil memproduksi 13.000 BOEPD dari seluruh WK Pangkah.


Pada pengembangan baru di Sumur Sidayu 4V, PGN SAKA juga menerapkan teknologi baru pada pengembangan Lapangan Sidayu dengan teknologi Casing Reconnection Metal To Metal pada SID-4V Re-entry yang berjalan aman dan lancar. Hal ini merupakan pencapaian yang cukup membanggakan karena PGN SAKA merupakan perusahaan nasional Indonesia pertama Se-Asia Pasifik yang mengimplementasikan teknologi tersebut. 

Baca Juga: Perusahaan Gas Negara (PGN) bisa berbalik kantongi laba, simak rekomendasi saham PGAS

Kegiatan first drilling dilakukan pada re-entry Sumur Sidayu-4V pada pertengahan Juli 2021 dengan tetap mengedepankan aspek HSSE. “Kami bersyukur akhirnya minyak dari struktur Sidayu telah masuk ke line produksi,” ujar Haryo dalam keterangan resmi, Senin (16/8).

Haryo melanjutkan, dengan beroperasinya Lapangan Migas Offshore ini menunjukkan komitmen PGN Saka yang solid. Lapangan West Pangkah yang memulai produksi pada 18 Februari 2021 yang saat ini menghasilkan total gas sebesar 27.96 MMSCFD dan oil/condesate sebesar 1,290 BBLS dari 3 sumur.

Haryo mengungkapkan pengembangan proyek ini merupakan bentuk kontribusi PGN Saka dalam memenuhi pasokan energi untuk Indonesia, termasuk di tengah harga minyak yang sedang cukup menarik walaupun penuh tantangan saat dimulainya project ini dan pada masa pandemi COVID-19.

Haryo menambahkan, semangat untuk berkontribusi ini membuat PGN Saka melakukan percepatan waktu pengerjaan proyek dari 17 Bulan menjadi 12 Bulan. "Dalam menjalankan peran sebagai Subholding Gas PT Pertamina (Persero), PGN berkomitmen menjadi bagian dalam berkontribusi pemenuhan energi nasional dari hulu ke hilir," terang Haryo.

Selain itu, produksi di Lapangan Sidayu juga turut berperan dalam membantu pemerintah mengejar target produksi migas nasional. Semoga segala daya upaya ini bisa menjadi kado manis untuk HUT RI ke-76.

Saat ini, PGN SAKA mengelola 10 Wilayah Kerja di Indonesia dan satu blok Shale Gas di Amerika Serikat. Pengelolaan di 6 Wilayah Kerja sebagai operator dengan kepemilikan 100% hak partisipasi di Pangkah, South Sesulu, Wokam II, Pekawai, West Yamdena dan Muriah.

Selanjutnya: Dorong ekspansi dan efisiensi, PGN optimistis kinerja di tahun 2021 membaik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .