PGN sasar penambahan 68 pelanggan jargas Cirebon



JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara (PGN) kian agresif menjaring pelanggan gas. Buktinya, PGN kini tengah menyasar kalangan pelaku usaha di wilayah Cirebon untuk memanfatkan jaringan gas (jargas) rumah tangga.

Juru bicara PGN Irwan Andi Atmanto mengatakan, saat ini pelaku usaha seperti Industri besar maupun Industri Kecil Menengah (IKM) di Cirebon tercatat melebihi 200 pelanggan. Ia bilang di akhir tahun ini akan ada 68 industri lagi yang akan memakai jargas tersebut.

“Pemakaian jargas dinilai ekonomis, untuk pelaku usaha di Cirebon sendiri hampir setiap bulan bertambah jumlah pelanggannya, target sampai akhir tahun ada penambahan 68 pelaku usaha yang akan jadi pelanggan,” kata Irwan kepada KONTAN, Selasa (7/10).


Ia mengklaim, pemakaian jargas rumah tangga ini akan lebih murah dibandingkan memakai gas LPG. Pasalnya, dilihat dari harga gas LPG 12 kilogram (kg) Rp 125.000, harga jargas bumi sendiri hanya Rp 36.000 per bulannya. “Berbeda jauhkan, kemungkinan jargas bumi ini memang lebih ekonomis dibanding pemakian gas LGP,” klaim Irwan.

Saat ini, untuk meningkatkan pemanfaatan gas bumi dan menekan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM), PGN diminta oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk mengoperasikan 4.000 sambungan rumah (SR) jargas di Cirebon yang terdiri dari 11sektor. “Saat ini yang sudah teraliri gas 150 rumah tangga,” jelasnya.

PGN sendiri kata Irwan, sampai akhir tahun 2014 ini akan menambah jaringan baru untuk rumah tangga di Cirebon dalam rangka Program PGN Sayang Ibu sebanyak 2.205 rumah. Sehingga nantinya dengan tambahan 4.000 dan 2.205 pelanggan baru itu, PGN akan memiliki pelanggan rumah tangga sebanyak 19.309 rumah di Cirebon.   “Sebanyak 13.104 pelanggan di Cirebon adalah rumah tangga, sisanya adalah pelanggan UKM dan industri” kata Irwan. Penggunaan gas bumi bagi rumah tangga akan mengurangi biaya subsidi LPG 3 kilogram dan menekan impor LPG. Untuk subsidi LPG 3 kg di APBN 2015 menghabiskan anggaran Rp 55 trilyun (T).

Terkait itu, Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian ESDM Heri Poernomo mengatakan, telah menyelesaikan jargas yang resmi beroperasi dan akan memenuhi kebutuhan 4.000 sambungan rumah (SR) yang terdiri dari 11 sektor."Pembangunan jargas tersebut merupakan bukti dari komitmen pemerintah untuk mendukung percepatan konversi energi ke gas bumi," kata Heri dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (7/10).

Jaringan gas tersebut antara lain memasok 512 SR berada di Kelurahan Kalijaga dan Harjamukti yang masuk dalam sektor 1. Sementara sektor 2  sampai 8 mencapai 2.350 SR yang berlokasi di Kelurahan Kalijaga.

Sektor 9 sebanyak 384 SR berada di kelurahan Kalijaga dan Argasunya serta sektor 10 dan 11 sejumlah 754  SR berada di kelurahan Argasunya.

Penyaluran gas ini merupakan kerjasama Kementerian ESDM dengan PT PGN yang mendapatkan penugasan dari Ditjen Migas untuk mengoperasikan jargas di 3 wilayah yaitu Rusun Jabodetabek 5.234 SR, Kota Cirebon 4.000 SR, dan Kabupaten Bogor 4.000 SR.

Menurutnya, cadangan gas bumi Indonesia diperkirakan cukup untuk dipergunakan selama 60 tahun ke depan. Sementara produksi minyak bumi, selama 5 tahun terakhir terus menunjukkan penurunan. Maka dari iru kata Heri , pemanfaatan gas bumi harus terus ditingkatkan, termasuk untuk sektor rumah tangga dan transportasi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto