PGN yakinkan pembayaran akusisi Pertagas paling lambat November 2018



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) berusaha untuk menuntaskan akusisi 51% saham anak usaha PT Pertamina (Persero), Pertamina Gas (Pertagas). Dengan begitu subholding gas dibawah Holding BUMN Migas bisa resmi terbentuk.

Direktur Utama PGN, Gigih Prakoso mengatakan proses akusisi saat ini masih berjalan. Pembayaran akusisi akan dilakukan paling lambat pada November 2018. Saat ini PGN tengah melengkapi seluruh dokumen yang diperlukan sebagai syarat akusisi Pertagas. Salah satunya dokumen RUPS Pertamina yang menyetujui akusisi Pertagaa oleh PGN.

"Sekarang prosesnya melengkapi semua dokumen-dokumen yang dipersyaratkan untuk closing. Dokumennya salah satu dari pihak Pertamina, kan harus ada persetujuan RUPS-nya. Kami sudah siap," ujar Gigih ketika ditemui di Gedung DPR/MPR RI, Selasa (16/10).


Gigih bilang saat ini pihak Pertamina tengah memproses dokumen yang dibutuhkan sebagai persyaratan bagi PGN untuk mengakusisi 51% saham Pertagas. Sambil menyiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan, Gigih menyebut integrasi PGN dan Pertagas terus berjalan.

Gigih bahkan memastikan baik pihak PGN dan Pertagas sudah bisa bersinergi. "Sudah tidak ada berantem lagi. Sudah rukun dan damai," ujar Gigih.

Ada tiga proyek yang masuk dalam integrasi PGN dan Pertagas. Salah satu proyek tersebut adalah proyek pipa gas Duri-Dumai. "Duri-Dumai selesai Oktober. Nanti Pertagas Niaga yang salurkan gasnya sampai ke distribusinya," kata Gigih.

Dua proyek lainnya yang masuk dalam integrasi adalah proyek Gresik-Semarang dan Grissik-Pusri. Kedua proyek tersebut diharapkan bisa selesai dibangun pada akhir tahun 2018. "Gresik-Semarang mau jadi akhir tahun. Grissik-Pusri, tahun ini semua, itu menyalurkan gas ke Pupuk Sriwijaya. Ada jargas juga banyak," kata Gigih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .