Phapros (PEHA) bakal akuisisi rumah sakit dan perkuat ekspor di tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Phapros Tbk (PEHA) berencana untuk mengakuisisi rumah sakit dan apotek. sebetulnya perusahaan sudah memiliki saham sebuah rumah sakit yakni Permata Cirebon, Jawa Barat.

"Kami punya saham 20% di rumah sakit itu, inginnya dapat memperbesar saham di RS itu," ujat Barokah Sri Utami, Direktur Utama PT Phapros Tbk ketika ditemui di kantornya, Kamis (9/5). 

Namun di tengah proses holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) farmasi berlangsung, perempuan yang sering disapa Emmy ini mengatakan bahwa PEHA juga dituntut agar bersinergi dengan pihak lainnya.


Usai diakuisisi oleh PT Kimia Farma Tbk (KAEF), Phapros berusaha menyelaraskan diri dan mengupayakan potensi perusahaan bagi holding di masa mendatang. "Dimana kami punya spesialisasi di produk anestesi gigi, multivitamin dan produk ortopedi," sebut Emmy.

Berkaca pada laporan keuangan kuartal-I 2019, pendapatan PEHA tercatat naik 27% year on year (yoy) menjadi Rp 177,84 miliar. Dimana produk generik masih mendominasi penjualan sebanyak 41% atau senilai Rp 73,09 miliar.

Disusul oleh penjualan produk obat bebas (Over The Counter/OTC) sebesar 36% atau senilai Rp 64,29 miliar sepanjang kuartal-I 2019. Penjualan segmen tersebut tercatat tumbuh tinggi 60% dibandingkan triwulan pertama tahun lalu, Rp 40,11 miliar.

Sampai saat ini penjualan Phapros masih didominasi oleh pasar lokal. Meski di tahun ini PEHA bakal lebih serius mengincar pasar luar negeri.

Emmy mengatakan, salah satu negara yang disasar ialah Nigeria yang diperkirakan izin edar produknya bakal keluar dalam waktu dekat. Diharapkan di tahun ini, paling lambat semester II-2019 izin sudah diterima dan produk yang bakal diperkenalkan yakni brand Antimo, dapat didistribusikan kesana.

Selain itu, perusahaan juga membentuk satu perusahaan patungan di Myanmar dengan perusahaan lokal untuk memasarkan produk Phapros di negara tersebut. Sementara saat ini perusahaan baru memasarkan produknya ke Kamboja dan Filipina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi