KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten farmasi, PT Phapros Tbk (
PEHA) masih berupaya mengejar pertumbuhan kinerja dibanding tahun lalu. PEHA yakin, kinerja tahun ini masih bisa bertumbuh. “Kami optimistis tumbuh, jika tidak secara pendapatan, ya dari sisi EBITDA dan laba bersih,” kata Corporate Secretary PT Phapros Tbk, Zahmilia Akbar kepada Kontan.co.id, Rabu (2/12). Diakui Zahmilia, pasar farmasi di sembilan bulan pertama tahun ini memang cukup menantang. Hal ini disebabkan penurunan penjualan produk-produk yang tidak berkaitan dengan penanganan Covid-19 akibat jumlah kunjungan pasien non Covid-19 ke rumah sakit yang juga menurun.
Tak pelak, kinerja PEHA ikut terdampak. Mengutip laporan keuangan perusahaan, penjualan bersih PEHA menurun 11,57% secara tahunan atau year-on-year (yoy) dari semula Rp 791,93 miliar pada Januari-September 2019 menjadi Rp 700,27 miliar di Januari-September 2020.
Baca Juga: Phapros (PEHA) optimistis bisa genjot pertumbuhan kinerja hingga dua digit tahun ini Seturut penjualan bersih yang turun, laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih PEHA juga ikut menyusut 16,64% yoy menjadi Rp 50,00 miliar di Januari-September 2020. Sebelumnya, laba bersih PEHA mencapai Rp 59,99 miliar pada periode sama tahun lalu. Meski belum mencatatkan pertumbuhan
top line dan
bottom line di sembilan bulan pertama tahun ini, PEHA optimistis masih ada peluang-peluang yang masih bisa dimanfaatkan di sepanjang kuartal IV tahun ini. Zahmilia mencatat, permintaan beberapa produk seperti misalnya multivitamin meningkat hingga kurang lebih dua kali lipat bila pada kuartal IV 2020 sejauh ini bila dibanding periode sama tahun lalu. Asal tahu saja, portfolio produk multivitamin PEHA cukup
Hal ini memberi keyakinan kepada PEHA, sebab perusahaan memiliki portofolio produk multivitamin yang dipercaya cukup lengkap. Untuk multivitamin dengan kombinasi vitamin C dan E misalnya, PEHA memiliki produk Becefort. Selain itu, terdapat pula produk-produk multivitamin lain seperti misalnya Geriavita dan Merzafit. Di sisi lain, PEHA juga telah menyiapkan strategi untuk memacu kinerja di sepanjang kuartal IV 2020. Zahmilia berujar, PEHA menerapkan strategi pemasaran untuk menunjang ketersediaan produk baik di apotik, rumah sakit, maupun kanal-kanal penjualan lainnya. Dengan ketersediaan yang terjaga, produk-produk PEHA diharapkan bisa menjadi produk substitusi bagi kompetitor. Selain itu, PEHA juga memacu penjualan secara digital untuk produk obat bebas. Asal tahu saja, saat ini produk-produk PEHA sudah tersedia di beberapa e-commerce seperti Tokopedia, Bukalapak, dan Blibli.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat