Phapros (PEHA) Targetkan Pendapatan dan Laba Tumbuh hingga 7% di Tahun Ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten BUMN bidang farmasi PT Phapros Tbk (PEHA) menyatakan, prospek bisnis farmasi dan alat kesehatan di Indonesia masih positif di tahun 2024. Pasalnya, kebutuhan atas kuratif, preventif atau promotif bagi kesehatan selalu ada, bahkan cenderung meningkat dari waktu ke waktu.

Corporate Secretary Phapros Zahmilia Akbar menyampaikan, PEHA optimis dapat mencetak kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Untuk tahun ini, PEHA menargetkan pendapatan dan laba dapat meningkat hingga 7%.

"Pertumbuhan ditargetkan minimal sama dengan pertumbuhan sektor industri farmasi di angka 5%-7%. Kami masih optimistis untuk memperoleh kinerja lebih baik, dengan beberapa strategi pemasaran yang diterapkan khususnya untuk produk obat resep, termasuk strategi branding di sektor obat bebas termasuk penguatan di supply chain," kata Zahmilia kepada Kontan, Senin (25/3).


Baca Juga: Phapros (PEHA) Targetkan Pertumbuhan Kinerja di Atas 10% Tahun Ini

Namun, sayangnya PEHA belum bisa merinci secara detail berapa alokasi belanja modal alias capital expenditure (capex) di tahun ini. Yang jelas, capex tahun 2024 digunakan untuk menunjang fasilitas produksi perusahaan.

"Untuk capex di 2024 kami alokasikan belanjanya untuk pengkinian fasilitas produksi dan kebutuhan penunjang lainnya untuk memenuhi pemenuhan cGMP (current Good Manufacturing Process)," ucapnya.

Zahmilia menambahkan, tantangan utama PEHA tahun ini tidak jauh berbeda seperti industri farmasi lainnya, yakni melakukan inovasi untuk menjawab setiap kebutuhan konsumen, sehingga dapat unggul dari sisi safety, efficacy, kualitas dan harga.

"Upaya menghadapi tantangan tersebut adalah menyiapkan dan mengarahkan seluruh sumber daya yang ada untuk fokus pada inovasi. Hal ini dilakukan untuk menciptakan proses bisnis yang lebih unggul serta memiliki produk yang mampu berdaya saing," tutupnya.

Sebagai informasi tambahan, PEHA mencatatkan penjualan sebesar Rp 779,91 miliar hingga kuartal III-2023. Angka tersebut turun 11,01% dari kuartal III-2022 yang sebesar Rp 876,43 miliar.

Baca Juga: Emiten Farmasi Masih Berpotensi Tumbuh, Intip Penopangnya

Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2023, beban pokok penjualan PEHA tercatat turun 10,89% menjadi Rp 400,68 miliar. Jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, beban pokok PEHA sebesar Rp 449,67 miliar.

Sehingga laba bruto PEHA tercatat turun 11,01% menjadi Rp 379,22 miliar hingga kuartal III-2023. Pada kuartal III-2022, PEHA mencatatkan laba bruto sebesar Rp 426,75 miliar.

Sementara laba bersih PEHA hingga kuartal III-2023 turun sebesar 11,45% menjadi Rp 15,15 miliar. Pada kuartal III-2022, PEHA mencatatkan laba bersih sebesar Rp 17,12 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi