KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Pertamina Hulu Energi (PHE) Jambi Merang melaksanakan Komitmen Kerja Pasti (KKP) Survei Seismik 2D wilayah terbuka pada Selasa (12/11) sebagai kewajiban pasca mendapat kepercayaan untuk meneruskan pengelolaan wilayah kerja (WK) Jambi Merang sejak 10 Februari 2019 hingga 20 tahun mendatang. KKP oleh PHE Jambi Merang akan dilakukan dalam kurun waktu lima tahun. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif mengungkapkan KKP Survei Seismik 2D wilayah terbuka sebagai upaya dalam penemuan cadangan minyak dan gas. Baca Juga: Pahala Mansury: Laba Pertamina hingga kuartal III-2019 capai US$ 753 juta "Kita mendorong peningkatan eksplorasi, baik di dalam wilayah kerja maupun di wilayah terbuka yang bertujuan untuk menemukan potensi cadangan-cadangan baru di area frontier yang selama ini belum tersentuh,” ujar Arifin dalam pembukaan survei seismik 2D KKP Jambi Merang di Tanjung Priok, Selasa (12/11). Investasi dari KKP di wilayah kerja Jambi Merang pada tahun 2019 berjumlah US$20,46 juta. Selain itu, dana sebesar US$ 39 juta untuk eksplorasi di luar wilayah kerja. Secara kumulatif, tambahan investasi KKP Jambi Merang hingga tahun 2024 adalah sebesar US$239,3 juta untuk kegiatan eksplorasi dan eksploitasi. Khusus untuk kegiatan eksplorasi, dalam KKP sudah dialokasikan sebesar US$196,5 juta untuk meningkatkan penemuan cadangan. Sementara itu, Direktur Hulu PT. Pertamina (Persero) Dharmawan H. Samsu bilang pelaksanan survei seismik diharapkan mampu berkontribusi bagi peningkatan produksi. "Pelaksanaan survei seismik KKP Jambi Merang yang dilakukan oleh Eksplorasi Direktorat Hulu Pertamina adalah pelaksanaan perdana sekaligus merupakan kegiatan KKP pertama yang dilaksanakan di wilayah terbuka Indonesia. Harapannya, Pertamina dapat terus mendukung peningkatan produksi dan cadangan migas nasional,” terang Dharmawan. Baca Juga: Pertamina EP hemat Rp 1,42 miliar lewat implementasi vessel adsorber H2S Sekedar informasi, KKP Jambi Merang pada tahun pertama dalam kegiatan eksplorasinya akan melakukan survei seismik baik di dalam wilayah kerja, maupun di wilayah terbuka. KKP Jambi Merang di wilayah terbuka akan melaksanakan survei seismik 2D lepas pantai pada lintasan sepanjang kurang lebih 30.000 km di laut yang dikerjakan oleh salah satu anak perusahaan PT. Pertamina (Persero) yaitu PT. Elnusa Tbk (Elnusa). Disisi lain, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengungkapkan survei seismik 2D lepas pantai ini merupakan aktivitas eksplorasi terbesar selama satu dekade terakhir. "Akan melewati perairan Bangka hingga Seram. Selain itu, seismik 2D ini menggunakan teknologi 2D seismic marine broadband dan dikerjakan oleh single operator, Elnusa," terang Dwi dalam kesempatan yang sama. Lintasan sesimik 2D lepas pantai tersebut akan melewati 29 cekungan yang diindikasikan memiliki potensi sumberdaya migas yang besar (giant discovery) di antaranya Bangka Offshore area - Makassar Strait dan Buton Offshore.
PHE Jambi Merang mulai survei seismik 2D wilayah terbuka
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Pertamina Hulu Energi (PHE) Jambi Merang melaksanakan Komitmen Kerja Pasti (KKP) Survei Seismik 2D wilayah terbuka pada Selasa (12/11) sebagai kewajiban pasca mendapat kepercayaan untuk meneruskan pengelolaan wilayah kerja (WK) Jambi Merang sejak 10 Februari 2019 hingga 20 tahun mendatang. KKP oleh PHE Jambi Merang akan dilakukan dalam kurun waktu lima tahun. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif mengungkapkan KKP Survei Seismik 2D wilayah terbuka sebagai upaya dalam penemuan cadangan minyak dan gas. Baca Juga: Pahala Mansury: Laba Pertamina hingga kuartal III-2019 capai US$ 753 juta "Kita mendorong peningkatan eksplorasi, baik di dalam wilayah kerja maupun di wilayah terbuka yang bertujuan untuk menemukan potensi cadangan-cadangan baru di area frontier yang selama ini belum tersentuh,” ujar Arifin dalam pembukaan survei seismik 2D KKP Jambi Merang di Tanjung Priok, Selasa (12/11). Investasi dari KKP di wilayah kerja Jambi Merang pada tahun 2019 berjumlah US$20,46 juta. Selain itu, dana sebesar US$ 39 juta untuk eksplorasi di luar wilayah kerja. Secara kumulatif, tambahan investasi KKP Jambi Merang hingga tahun 2024 adalah sebesar US$239,3 juta untuk kegiatan eksplorasi dan eksploitasi. Khusus untuk kegiatan eksplorasi, dalam KKP sudah dialokasikan sebesar US$196,5 juta untuk meningkatkan penemuan cadangan. Sementara itu, Direktur Hulu PT. Pertamina (Persero) Dharmawan H. Samsu bilang pelaksanan survei seismik diharapkan mampu berkontribusi bagi peningkatan produksi. "Pelaksanaan survei seismik KKP Jambi Merang yang dilakukan oleh Eksplorasi Direktorat Hulu Pertamina adalah pelaksanaan perdana sekaligus merupakan kegiatan KKP pertama yang dilaksanakan di wilayah terbuka Indonesia. Harapannya, Pertamina dapat terus mendukung peningkatan produksi dan cadangan migas nasional,” terang Dharmawan. Baca Juga: Pertamina EP hemat Rp 1,42 miliar lewat implementasi vessel adsorber H2S Sekedar informasi, KKP Jambi Merang pada tahun pertama dalam kegiatan eksplorasinya akan melakukan survei seismik baik di dalam wilayah kerja, maupun di wilayah terbuka. KKP Jambi Merang di wilayah terbuka akan melaksanakan survei seismik 2D lepas pantai pada lintasan sepanjang kurang lebih 30.000 km di laut yang dikerjakan oleh salah satu anak perusahaan PT. Pertamina (Persero) yaitu PT. Elnusa Tbk (Elnusa). Disisi lain, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengungkapkan survei seismik 2D lepas pantai ini merupakan aktivitas eksplorasi terbesar selama satu dekade terakhir. "Akan melewati perairan Bangka hingga Seram. Selain itu, seismik 2D ini menggunakan teknologi 2D seismic marine broadband dan dikerjakan oleh single operator, Elnusa," terang Dwi dalam kesempatan yang sama. Lintasan sesimik 2D lepas pantai tersebut akan melewati 29 cekungan yang diindikasikan memiliki potensi sumberdaya migas yang besar (giant discovery) di antaranya Bangka Offshore area - Makassar Strait dan Buton Offshore.