PHE konsentrasi di ONWJ dan WMO



JAKARTA. Pertamina Hulu Energi (PHE) pada tahun 2017 ini akan lebih berkonsentrasi mengelola dua blok, yaitu West Madura Offshore (WMO) dan Offshore North West Java (ONWJ). Gunung Sardjono Hadi, Direktur Utama PHE menjelaskan, beberapa blok yang dioperatori oleh PHE akan segera habis kontrak sehingga PHE tidak melakukan kegiatan dan investasi besar. Ini karena adanya depresiasi dan skema gross split.

PHE hanya akan melakukan optimalisasi sumur di beberapa blok yang akan habis kontrak seperti blok-blok JOB Ogan Komering, NSO Blok B, Siak, dan Kampar agar produksi tidak turun. "Jadi kami tidak melakukan pemboran karena nanti ada undepreciated cost. Apalagi enam blok ke PHE nanti semuanya gross split,"kata Gunung, Rabu (15/3).

Selain itu, blok ONWJ dan WMO sudah mendapatkan perpanjangan yang membuat PHE perlu meningkatkan produksi. Sehingga, kegiatan investasi dan operasi dikonsentrasikan di dua blok tersebut. Untuk itu, tahun ini PHE meningkatkan belanja modal (capex) yang diprioritaskan untuk meningkatkan produksi ONWJ dan WMO yang menjadi andalan PHE.


Anak usaha PT Pertamina (persero) ini menganggarkan capex US$ 507,7 juta atau setara Rp6,7 triliun. Ini meningkat 60,6% dibanding tahun  2016 sebesar US$ 300,3 juta.

Investasi itu untuk membiayai 53 wilayah kerja dengan prioritas pada  ONWJ  di Laut utara Jakarta dan WMO di perairan laut Madura. Beberapa kegiatan yang akan dilakukan di dua blok tersebut adalah seismik 2D dan 3D, pemboran sumur eksplorasi dan sumur pengembangan hingga work over sehingga produksi migas bisa meningkat dari tahun 2016.

Dalam kontrak baru, pemerintah menargetkan PHE ONWJ mencapai produksi minyak sebesar 36.000 bopd dan gas sebesar 172 mmscfd tahun ini. Pada tahun lalu, PHE ONWJ mencapai tingkat produksi minyak 20,851 BPH dan produksi gas sebesar 98 MMSCFD.

"Produksi minyak dan gas dari ONWJ seluruhnya disalurkan untuk kebutuhan dalam negeri," tutur Gunung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini