JAKARTA. PT Pertamina Hulu Energi (PHE), operator dari PHE Nunukan Company (PHENC), mulai melakukan pengeboran di laut (offshore) Kalimantan Utara pada awal pekan ini. Sumur Parang-1 yang berada di Perairan Pulau Bunyu, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara diperkirakan mengandung minyak lebih dari 50 miIIion metric barrels of oiI (MMBO) dan gas lebih dari 750 billion cubic feet gas (BCFG). Pengeboran direncanakan mencapai target kedalaman (TD) 10.400 kaki dan dilaksanakan selama sekitar 48 hari. Kemudian ditambah untuk rencana beberapa tes formasi (DST) yang akan memerlukan waktu sekitar 40-50 hari lagi. Pengeboran ini menggunakan Jackup Rig “Raniworo” dengan kapasitas 2.000 tenaga kuda (HP) yang dioperasikan oleh PT Apexindo. Peresmian penajakan sumur Parang-1 pun dihadiri oleh Direktur Eksplorasi PHE Rudy Ryacudu, General Manager (GM) PHENC Alfian Husein, dan jajaran manajemen lainnya. Selain itu, sebagai bentuk dukungan terhadap operasi migas di kawasan perbatasan, acara ini juga dihadiri oleh Komandan Pangkalan Utama Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut XIII Tarakan (Danlantamal XIII) Laksamana Pertama Ferial Fachroni.
PHE mulai bor di laut Kalimantan Utara
JAKARTA. PT Pertamina Hulu Energi (PHE), operator dari PHE Nunukan Company (PHENC), mulai melakukan pengeboran di laut (offshore) Kalimantan Utara pada awal pekan ini. Sumur Parang-1 yang berada di Perairan Pulau Bunyu, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara diperkirakan mengandung minyak lebih dari 50 miIIion metric barrels of oiI (MMBO) dan gas lebih dari 750 billion cubic feet gas (BCFG). Pengeboran direncanakan mencapai target kedalaman (TD) 10.400 kaki dan dilaksanakan selama sekitar 48 hari. Kemudian ditambah untuk rencana beberapa tes formasi (DST) yang akan memerlukan waktu sekitar 40-50 hari lagi. Pengeboran ini menggunakan Jackup Rig “Raniworo” dengan kapasitas 2.000 tenaga kuda (HP) yang dioperasikan oleh PT Apexindo. Peresmian penajakan sumur Parang-1 pun dihadiri oleh Direktur Eksplorasi PHE Rudy Ryacudu, General Manager (GM) PHENC Alfian Husein, dan jajaran manajemen lainnya. Selain itu, sebagai bentuk dukungan terhadap operasi migas di kawasan perbatasan, acara ini juga dihadiri oleh Komandan Pangkalan Utama Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut XIII Tarakan (Danlantamal XIII) Laksamana Pertama Ferial Fachroni.