PHE ONWJ tingkatkan layanan kesehatan bagi warga masyarakat di Karawang



KONTAN.CO.ID - KARAWANG. PT Pertamina Hulu Energi - Offshore North West Java (PHE - ONWJ) meningkatkan pelayanan kesehatan bagi warga di sekitar wilayah terdampak tumpahan minyak.

VP Relations Pertamina Hulu Energi Ifki Sukarya menyebutkan pasca peristiwa gelembung gas yang mengakibatkan tumpahan minyak di sekitar sumur YYA-1, PHE ONWJ telah menyiagakan lima ambulance, lima dokter dan 35 paramedis yang disebar di empat posko kesehatan di Desa Cemara Jaya, Desa Sungai Buntu, Desa Sedari, dan Pantai Mutiara.

“Tenaga medis yang kita terjunkan akan melayani masyarakat baik di posko maupun secara proaktif melalui layanan jemput bola terutama bagi bagi masyarakat terdampak," kata Ifki dalam siaran persnya, Rabu (7/8).


Baca Juga: PHE ONWJ terus intensifkan penanganan kebocoran minyak di sumur YYA-1

Lebih jauh Ifki mengungkapkan tim medis juga akan melakukan sosialisasi kesehatan, serta daily check up (DCU) kepada para sukarelawan yang membantu dalam pembersihan pantai.

Layanan di Posko Kesehatan, lanjut Ifki, dilengkapi berbagai peralatan medis termasuk dengan alat defibrilasi jantung otomatis yang berfungsi menstimulasi detak jantung bagi yang mengalami gangguan jantung mendadak.

Menurut Ifki, masyarakat di daerah terdampak cukup antusias menyambut kehadiran Posko Kesehatan. Paramedis melayani keluhan kesehatan masyarakat, termasuk berbagai penyakit yang sudah lama dikeluhkan masyarakat.

Baca Juga: Terus upayakan penanganan, Pertamina siap bentuk komite bersama soal kompensasi

“Kita akan terus tingkatkan layanan medis yang dibutuhkan di Posko Kesehatan sesuai dengan kondisi di lapangan. Saat ini dengan peralatan dan paramedis serta obat-obatan yang disiagakan sudah cukup untuk melayani dengan baik,” jelas Ifki.

Selain itu, PHE ONWJ juga menyambut baik keterlibatan berbagai lapisan masyarakat pesisir sebagai sukarelawan yang ikut berpartisipasi dalam pembersihan pantai, termasuk membantu proses kelancaran operasional Posko Logistik.

Sekitar  total 1.000 orang menjadi relawan yang merupakan gabungan dari himpunan nelayan atau perangkat desa setempat, serta aparat terkait. Kelompok masyarakat tersebut berasal dari berbagai profesi seperti nelayan dan aparat desa untuk perlindungan masyarakat (Linmas).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .