PHE siap kelola dua Blok Terminasi 2019



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan segera memutuskan pengelolaan sekaligus terms and conditions (T&C) blok-blok terminasi yang akan habis kontrak pada 2019 mendatang. Pemerintah bahkan berencana melakukan penandatanganan empat blok terminasi 2019 pada pekan ini.

Pada tahun depan memang terdapat empat blok terminasi yang akan habis kontrak, yaitu Jambi-Merang yang dikelola oleh Joint Operating Body (JOB) Pertamina-Talisman Jambi Merang, Pendopo & Raja yang dikelola oleh JOB Pertamina-Golden Spike Energy Indonesia, Bula yang dikelola oleh Kalrez Petroleum (Seram) Ltd, dan Seram Non Bula yang dioperatori oleh Citic Seram Energy Limited. Dua dari empat blok tersebut pun bisa kembali dikelola oleh PT Pertamina (Persero).

Berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 23/2018, hak kelola untuk blok terminasi akan diprioritaskan untuk kembali diberikan kepada kontraktor eksisting. Ini berarti, Pertamina akan kembali mendapatkan hak partisipasi di Blok Jambi Merang dan Blok Pendopo & Raja.


Presiden Direktur Pertamina Hulu Energi (PHE), R.Gunung Sardjono Hadi mengatakan PHE sangat siap untuk kembali mengelola dua Blok Jambi Merang dan Blok Pendopo & Raja.

Apalagi PHE telah mengajukan perpanjangan kontrak lebih dulu kepada pemerintah. "PHE siap untuk mengelola kedua blok tersebut," kata Gunung ke Kontan.co.id pada Selasa (8/5).

Lebih lanjut Gunung bilang produksi minyak Raja Tempira mencapai sekitar 650 BOPD. Sementara produksi gas Jambi Merang saat ini mencapai 90-100 mmscfd dan kondensat sebesar 4.500 BOPD.

Dari website JOB Jambi Merang, rata-rata produksi tahun ini masih lebih baik dibandingkan rata-rata produksi migas Jambi Merang pada tahun lalu. Sepanjang tahun 2017, rata-rata produksi gas Jambi Merang mencapai 69,31 mmscfd dan produksi kondensat sebesar 3.650 BOPD.

Dari luas area kerja sekitar 92,9 kilometer persegi (km2), total produksi gas dari Blok Jambi Merang sudah mencapai 242,9 BSCF. Sementara itu, total produksi kondensat sebesar 11,64 mmbbls.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto